SUKOHARJO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sedikitnya 500-an anak di Sukoharjo harus ditinggal pergi orang tuanya untuk selama-lamanya. Ini terjadi akibat para orang tua bocah itu menjadi korban COVID-19.
Beruntung sejumlah pihak peduli dengan nasib anak-anak yang kini menjadi yatim, piatu, atau yatim piatu tersebut. Salah satunya dari DPD LDII Sukoharjo.
Melalui rilis yang diterima JOGLOSEMARNEWS.COM , Sabtu (28/8/2021), Yayasan Pendidikan Islam Nur Hasan dan DPD LDII Sukoharjo memberikan santunan kepada 60 anak yatim, Jumat (27/8/2021).
Ketua DPD LDII Sukoharjo, Dalono menjelaskan sudah setiap 3 bulann pemberian santunan menjadi agenda rutin DPD LDII Sukoharjo untuk berbagi dengan anak yatim. Terutama di tiga kecamatan, Bendosari, Nguter dan Sukoharjo.
Melalui pemberian santuan itu pula diharapkan menjadi bekal anak yatim menjadi faham agama menuju generasi profesional religius yang bisa mewujudkan tri sukses, menjadi anak yang mandiri.
‘’Harapan saya semoga pandemi ini lekas usai dan program program pemerintah bisa berjalan lancar untuk pembangunan Sukoharjo ke depannya,’’ beber dia.
Menurut dia, adanya pandemi berkepanjangan membuat orang enggan keluar rumah. Ditambah pemberlakuan PPKM membuat warga tidak bisa keluar rumah sehingga berdampak pada peningkatan angka pengangguran dan lesunya ekonomi warga.
Secara kolektif para pengusaha warga LDII bahu membahu mewujudkan bantuan anak yatim. Bantuan diwujudkan dalam santunan uang pendidikan sebesar RP 100.000, tas sekolah serta peralatan pendukung lainya. Secara tidak langsung santunan akan membuat mereka bahagia dan ceria sehingga imunitas tubuh anak bisa bertambah.
DPD LDII Sukoharjo berharap, anak-anak yatim tersebut tumbuh menjadi manusia berkarakter unggul. Memiliki pemahaman agama yang kuat, berakhlakul karimaj, dan mandiri sehingga menjadi pribadi yang berguna bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Hal senada diungkapkan Camat Bendosari, Rohmadi. Camat menegaskan jangan sampai keceriaan anak anak yatim memudar akibat pandemi. Sehingga melalui santunan anak yatim paling tidak bisa membuka hati mereka jangan sampai merasa rendah diri. Pasalnya ada saudara sekitar yang memperhatikan kehidupannya.
‘’Gizi anak yatim jangan sampai kekurangan, asupan gizi mereka harus cukup agar bisa tumbuh kembang dengan baik demi keberlangsungan masa depannya,” sebut Camat. Aris