JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM — Hidung menjadi salah satu organ tubuh yang menjadi pintu masuk virus. Karenanya menjaga kebersihan hidung sama dengan menjaga ketahanan tubuh dari zat-zat berbahaya yang mungkin masuk ke dalam tubuh.
Namun, belakangan ini muncul hoax yang mengatakan bahwa mencuci hidung dapat mengubah hasil tes pemeriksaan Covid-19 yang mulanya positif menjadi negatif. Hal tersebut tidaklah benar.
Dokter spesialis Telinga Hidung Tenggorokan (THT) Wiriadi Putra menegaskan bahwa aktivitas mencuci hidung bukan untuk mengubah hasil tes covid-19 positif menjadi negatif.
“Mencuci hidung bersifat preventif atau pencegahan. Bukan solusi cepat mengubah hasil tes,” jelas Wiriadi yang dilansir dari Liputan6.com.
Ia menjelaskan hidung berperan penting dalam hal pertahanan. Hidung menjadi tepat awal masuknya berbagai zat ke dalam tubuh, termasuk zat berbahaya bernama patogen. Patogen sendiri dapat berbentuk virus, bakteri, debu, alergen (dapat menimbulkan reaksi alergi), dan polutan.
Dalam kondisi sehat, rambut hidung akan menyaring udara yang masuk dan mukus yang berada dalam palut lendir akan menangkap virus dan bakteri.
Namun ketika sakit, seluruh struktur tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya. Hal tersebut menjadi celah masuknya patogen ke dalam tubuh.
Mencuci hidung terutama saat flu dapat menjadi solusi untuk menjaga fungsinya tetap baik. Selain itu, perlu diketahui pula bahwa kebiasaan mencuci hidung ini sudah ada sejak masa Hindu kuno yang dikenal sebagai Jala Neti oleh para yogi.
Adapun tahapan mencuci hidung yang pertama adalah mencuci tangan dengan efektif seperti petunjuk WHO.
Kedua, menyiapkan bahan yang akan digunakan yaitu larutan garam atau normaseline atau infus Nacl 0,9%, nasal spot atau spite 10cc yang sudah dibuang jarumnya.
Ketiga, setelah bahan siap buka mulut, tahan napas, lalu alirkan salah satu spite ke dalam lubang hidung. Pastikan posisi kepala miring sehingga salah satu lubang hidung menghadap ke bawah. Air akan keluar melalui lubang hidung tersebut.
Aktivitas mencuci hidung ini tidak hanya dapat dilakukan ketika sakit namun juga dapat dilakukan dalam kondisi tubuh fit secara rutin. Wiriadi menambahkan bahwa sehatnya hidung seseorang akan sangat berpengaruh pada kesehatan paru-paru. Harum Ika Praningrum
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.















