BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pusing dengan serangan hama wereng dan tikus berkepanjangan, Pemdes Cermo, Kecamatan Sambi menyulap lahan sawah menjadi kebun pisang.
Pada tahap awal, lahan yang ditanami pisang hanya seluas 3,5 hektare.
Kades Cermo Suranto menjelaskan, lahan tersebut adalah tanah kas desa yang sebelumnya bengkok perangkat desa.
Lahan itu biasanya disewakan ke warga untuk ditanami padi. Hanya saja, belakangan ini lahan tersebut tak laku disewakan karena serangan hama terjadi terus-menerus.
Hama tikus, dan wereng tak henti- hentinya menyerang.
“Sehingga petani penyewa merugi karena gagal panen,” katanya Rabu (25/8/2021).
Akibatnya, tanah kas desa menganggur atau bero karena tak ada yang menyewa. Dampaknya, pendapatan asli desa pun berkurang.
Hingga kemudian, pihaknya didukung para perangkat desa lalu berniat mengubah lahan sawah itu jadi kebun pisang cavendish. Apalagi pemasaran jenis pisang itu masih terbuka lebar.
Jadilah lahan pisang cavendish diwujudkan dengan dukungan dana desa Rp 155 juta dan dana Pemdes Rp 145 juta. Adapun pekerja diambilkan dari warga setempat.
“Pekerja dibayar lepas sebesar Rp 80 ribu per orang setiap hari,” jelasnya.
Bagaimana dengan rencana penjualan hasil panen nanrinya ? Kades Suranto menyatakan tidak ada masalah. Pihaknya sudah menjalin kerjasama dengan pihak ketiga, yaitu pedagang pisang di Kabupaten Temanggung.
Namun tentu ada pisang hasil panen yang tidak masuk kriteria karena cacat. Nantinya, pisang yang tidak masuk great pemasaran akan diolah menjadi keripik pisang.
“Sudah ada perangkat desa yang sukses membuat keripik pisang dan siap membeli pisang yang tak laku tersebut,” katanya.
Dia juga mengajari warga lain cara membuat keripik pisang. Jadi Desa Cermo nanti bakal jadi sentra pisang dan keripik pisang. Langkah ini diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Waskita