SRAGEN, JOGOLOSEMARNEWS.COM – Hingga saat ini pandemi covid-19 memang belom mengalami penurunan yang secara signifikan. Walaupun demikian, kampus Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta tetap menjalankan program pengabdian masyarakat.
Program itu disebut sebagai Kuliah Kerja Nyata Tematik Merdeka Belajar Kampus Merdeka (KKN-T MBKM) dengan semboyan “Wujudkan Desa Bangkit”.
Salah satu mahasiswi bernama Asvinda Fitri Rachmadani sedang menjalankan program tersebut. Mahasiswi program studi Manajemen ini melakukan program kerja dengan mengadakan Penyuluhan Pemanfaatan Kedelai Menjadi Minuman Susu Kedelai Sebagai Inovasi Usaha Baru Di Masa Pandemi kepada Ibu-ibu rumah tangga warga Dusun Banaran Rt 21, Jenggrik, Kedawung, Sragen.
Kegiatan yang dilakukan Kamis, (5/8/2021) sebagai upaya untuk memberikan penyuluhan mengenai inovasi baru dengan memanfaatkan hasil tanaman mereka sendiri sebagai minuman siap saji berbentuk susu kedelai.
Hal tersebut dilakukan karena sebagian besar warga Dusun Banaran Rt 21, jenggrik, Kedawung, Sragen mayoritas memliki sawah yang ditanaman kedelai. Sehingga mahasiswa ini menuangkan ide agar olahan kedelai itu dapat dijadikan sebuah minuman.
Asvinda Fitri Rachmadani turut berbahagia karena melalui programnya, tercatat sebanyak 4 orang ibu-ibu antusias untuk melakukan kegiatan yang telah dirancang.
Karena masih dalam situasi pandemi, kegiatan itu tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
“Penyuluhan Pemanfaatan Kedelai Menjadi Minuman Susu Kedelai Sebagai Inovasi Usaha Baru Di Masa Pandemi dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan dan jumlah peserta terbatas yang sesuai dengan aturan pemerintah,” ujarnya, sebagaimana dikutip dalam rilis ke Joglosemarnews.
Tentunya masyarakat Dusun Banaran RT 21, Jenggrik, Kedawung, Sragen merespon baik kegiatan mengolah kedelai ini. Ibu-ibu merasa senang serta berterima kasih kepada Asvinda karena telah memberikan inovasi baru mengenai pemanfaatan kedelai karena dapat menjadi ide usaha baru dengan memanfaatkan hasil dari apa yang mereka tanam sendiri.
Tak lupa Asvinda menjelaskan secara runtut dan rinci agar mudah dipahami oleh ibu-ibu. Bahasa yang dipakai juga jelas agar dapat tersampaikan dengan jelas maksud dan tujuannya.
Yang disampaikan dalam penyuluhan ini adalah bagaimana cara membuat susu kedelai, resep dan manfaat dari susu kedelai itu sendiri serta didukung dengan memberikan brosur kepada warga yang mengikuti penyuluhan itu.
Selain itu, olahan berbahan baku kedelai tentunya sangat menguntungkan. Dengan menjual susu kedelai tentunya akan menambah pemasukan masyarakat itu sendiri. Kebutuhan sehari-hari Dusun Banaran Rt 21, Jenggrik, Kedawung, Sragen juga akan tercukupi dengan mengolah hasil kebun mereka sendiri.
Di akhir, Asvinda berpesan agar penyuluhan ini tersebar secara luas agar semakin banyak masyarakat yang mengetahuinya. Karena menurut Asvinda usaha ini hanya membutuhkan modal yang kecil namun memiliki untung yang didapatkan terbilang cukup besar. Inasya Salma Nabila