KLATEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Maraknya Pandemi Covid-19 saat ini, salah saatunya mengakibatkan banyaknya penipuan. Salah satu kasus penipuan bermodus transfer dana terjadi di Desa Randusari, Prambanan, Klaten.
Media sosial adalah wadah paling empuk yang dijadikan sebagai alat penipuan. Berbagai alasan yang beragam dapat dijadikan sebagai modus bagi pelaku.
Tak luput, kasus penipuan kali ini bermoduskan pemberian bantuan dengan syarat harus mentranfers dana terlebih dulu.
Pelaku penipuan tersebut menggunakan foto profil Bupati Klaten Sri Mulyani untuk meyakinkan korban. Pelaku mengaku kepada korban bahwa ia telah mengirim bantuan untuk membantu pembangunan tempat ibadah senilai 20 juta.
Dalam pesannya, pelaku juga mengungkapkan bahwa dana yang diberikan sebesar 10 juta digunakan untuk pembangunan masjid dan masing-masing 5 juta untuk panti asuhan.
Namun, selanjutnya sang pelaku meminta korban untuk mentransfer dana ke rekening pelaku senilai 15 juta. Naasnya, sang korban menuruti kemauan sang pelaku untuk mengirimkan dana tersebut.
Namun saat ini, korban telah melaporkan kasus tersebut ke Polsek Prambanan.
Pelaksana Tugas (Plt) Camat Prambanan Puspa Enggar Hastuti membenarkan kasus tersebut setelah dikonfirmasi pada, Selasa (10/8/2021).
“Benar kalau telah terjadi kasus penipuan bermodus transfer dana di Desa Randusari, Prambanan. Tadi malam korban telah melaporkan kepada petugas kepolisian di Polsek Prambanan dan berlanjut ke Polres Klaten.
Kerugian korban adalah 15 juta dan telah ditransfer ke rekening pelaku melalui bank. Pelaku menggunakan aplikasi whatshap dan menggunakan profil Bupati Klaten. Korban menuruti saja keinginan pelaku dan baru sadar ketika uang di kas tabungannya berkurang,” jelas Puspa.
Kepala Dinas Komunikasi Informatika Klaten Amin Mustofa turut menanggapi perihal kasus tersebut. Pasalnya, kasus penipuan dengan modus transfer dana pembangunan tempat ibadah dan menggunakan foto profil Bupati Klaten ini bukan kali pertama terjadi.
Amin juga turut mengingatkan kepada seluruh warga Klaten untuk lebih hati-hati dan waspada dalam menanggapi akun WhatsApp yang tidak dikenal. Apalagi bermodus akan memberi bantuan dengan syarat harus mentranfers dana terlebih dahulu.
“Saya minta warga tidak mudah percaya pada pengakuan orang melalui aplikasi apa pun, khususnya whatshap. Apalagi nomornya tidak dikenal dan pelaku minta transfer dana. Ini modus lama sebetulnya dan bukan kali pertama terjadi. Modus penipuan lain itu misalnya mengabarkan menang undian. Lalu korban diminta untuk tranfer dana. Jadi warga harus hati-hati saja. Kalau harus mentransfer dana dengan dalih akan memberi bantuan atau dapat undian, yakinilah bahwa itu modus aksi tipu-tipu dan jangan dilayani,” imbuhnya. Hanifah Yulia Putri S