JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Karanganyar

Ratusan Peralatan Isolasi Bantuan BPNB Tiba di Karanganyar. Bupati Minta 70 % Warga Positif Mau di Isoter, Kecuali Kelompok Ini

Bantuan peralatan dari BPNB untuk sarpras isolasi terpusat. Foto/Wardoyo
   

 

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ratusan unit sarana prasarana (sarpras) isolasi terpusat (sarpras) untuk lokasi isolasi pasien Covid-19 di Kabupaten Karanganyar mulai tiba.

Bantuan berupa kasur, almari, ranjang, hingga tabung oksigen itu datang dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNB).

Bupati Karanganyar Juliyatmono mengatakan bantuan yang diterima dari BNPB diawali pengajuan pada Kamis (12/8/2021) lalu. Bantuan itu turun setelah dihubungkan ke BNPB lewat Danrem 074/Warastratama.

“Saya minta bantuan sarpras isoter supaya lengkap. Barang-barang itu akan menjadi inventaris. Ke depan tidak kesulitan,” kata Bupati Juliyatmono, Sabtu (21/8/2021).

Dalam surat pengajuannya, ia meminta container drawer 500 unit, kasur busa single 500 unit, ranjang besi single 500 unit, bantal 500 buah.

Lalu sarung bantal 1.000 lembar, seprai 1.000 lembar, selimut 500 lembar, jemuran 500 unit, tempat sampah 100 unit, dan tabung oksigen 50 unit.

Adapun bantuan yang sudah datang berupa container drawer sebanyak 393 unit.

Bupati menyebut bantuan hibah sarpras tersebut nantinya akan diinventarisasi di aset daerah. Kemudian disalurkan ke tempat isoter di Gedung Wanita, BLK Karangpandan dan gedung bekas SMPN 2 Kerjo. Untuk tahap awal disalurkan ke Gedung Wanita dulu.

Menurutnys, tempat isoter dapat berubah fungsi menjadi RS darurat Covid-19 apabila RS konvensional overload pasien.

Dengan ketersediaan sarpras itu bakal lebih memudahkan penyediaan kebutuhan standar pasien di RS darurat.

Juliyatmono menganjurkan semua warga terpapar non perawatan di rumah sakit supaya menjalani isolasi terpusat di fasilitas milik pemerintah.

“Kecuali kalau serumah itu positif semua. Maka isolasinya cukup di rumah saja. Minimal 70 persen dari semua OTG harus masuk isoter. Kita harus sedikit memaksa. Memang diakui memunculkan persoalan yang tidak sederhana di dalam rumah tangga,” katanya.

Ia berharap upaya memutus mata rantai penularan Covid-19 yang selama ini dilakukannya efektif. Terutama memperluas tracing sampai ke 15 orang kontak erat.

“Yang terkonfirmasi makin sedikit jumlahnya dan lebih cepat mengetahui hulu penularannya. Jika tetap melakukan tracing rendah (sedikit kontak erat), bisa-bisa orang yang positif bebas berkeliaran kemana-mana dan menularkan Covid-19,” katanya.

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Karanganyar, Bagoes Darmadi, menyampaikan harapan BNPB dapat menyalurkan bantuan lain.

Salah satu hal yang disebut rompi khusus untuk sukarelawan. Menurutnya itu sebagai bentuk apresiasi kepada kiprah sukarelawan selama penanganan pandemi Covid-19. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com