Beranda Edukasi Pendidikan SMP Negeri 8 Solo Selesai Digunakan Sebagai Tempat Isolasi Terpusat Covid-19

SMP Negeri 8 Solo Selesai Digunakan Sebagai Tempat Isolasi Terpusat Covid-19

Tangkapan layar dari acara webinar di SMPN 8 Solo / Istimewa

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM SMP Negeri 8 Surakarta kini telah selesai digunakan sebagai tempat isolasi terpusat bagi pasien orang tanpa gejala (OTG) Covid-19.

Jika selama penggunaan sebagai tempat isolasi seluruh guru bekerja dari rumah, maka mulai Senin (30/8/2021) nanti, sebagian sudah mulai work from office (WFO).

“Untuk PPKM level 4, sesuai aturan dan arahan dari Dinas Pendidikan Kota Solo, WFO sebesar 25 persen dan WFH 75 persen,” jelas Sie Publikasi, Dra Sri Suprapti melalui rilisnya ke Joglosemarnews.

Sementara, siswa masih menjalani belajar jarak jauh (PJJ). Sedangkan pada Rabu (25/8/2021), diselenggarakan kegiatan simulasi ANBK yang sifatnya semi online oleh Kemdikbudristek.

Sementara itu, Kepala SMP Negeri 8 Surakarta Triad Suparman, M.Pd menjelaskan, mengawali persiapan Asesmen Nasional (AN) tahun 2021, bakal digelar webinar sosialisasi AN dan penyusunan soal untuk Kepala Sekolah (KS) maupun guru.

Baca Juga :  Purna Tugas di UNS, Prof Pranoto Lanjutkan Langkah di UMUS Brebes

“Itu yang kemudian dilanjutkan dengan penjelasan juknis untuk tim operator sekolah,” jelasnya.

Diketahui, bahwa Asesmen Nasional merupakan pemetaan mutu pendidikan pada seluruh sekolah, madrasah dan program kesetaraan jenjang sekolah dasar dan menengah.

Perubahan mendasar pada Asesmen Nasional adalah, tidak lagi mengevaluasi capaian murid secara individu, tetapi mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan berupa input, proses dan hasil.

Menyesuaikan dengan paradigma itulah, Mendikbudristek, Nadiem Makarim mengganti Ujian Nasional (UN) 2021 menjadi Asesmen Nasional (AN).

Pergantian itu merupakan bentuk nyata sebagai penanda perubahan terkait evaluasi pendidikan di Indonesia. Asesmen Nasional dirancang tidak hanya sebagai pengganti Ujian Nasional dan Ujian Berstandar Nasional, namun juga sebagai penanda perubahan paradigma tentang evaluasi pendidikan. Suhamdani