Beranda Daerah Sragen Sragen Dapat Kiriman 15.000 Dosis Vaksin, 4.000 Kaum Difabel Diwajibkan Vaksinasi. Ada...

Sragen Dapat Kiriman 15.000 Dosis Vaksin, 4.000 Kaum Difabel Diwajibkan Vaksinasi. Ada 600 Orang Sudah Disuntik dengan Sinopharm

Penyuntikan vaksin untuk penyandang disabilitas atau difabel di Pemkab Sragen, Sabtu (7/8/2021). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebanyak 4.000 penyandang disabilitas atau kaum difabel di Sragen bakal dibidik untuk mengikuti vaksinasi Covid-19.

Sebagai langkah awal, sebanyak 600 difabel sudah disuntik secara massal pada hari ini, Sabtu (7/8/2021) pagi di Kantor UPTPK Sragen.

Vaksinasi untuk penyandang disabilitas itu dihadiri langsung oleh Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan jajaran pejabat eselon II.

Bupati mengatakan total ada 4.000 difabel di Sragen yang tersebar di 20 kecamatan. Mereka ditarget segera menjalani vaksinasi untuk menambah kekebalan tubuh dari Covid-19.

Dari jumlah itu, ada 600 orang yang disuntik tahap pertama dengan vaksin Sinopharm. Vaksin kiriman dari provinsi itu memang dikhususkan bagi penyandang disabilitas.

“Kita gunakan vaksin dengan merk Sinopharm, bukan Astrazeneca. Pesan dari provinsi memang harus digunakan untuk difabel. Kami mendapatkan 398 dosis itu harus dua kali suntik,” papar Bupati kepada wartawan.

Baca Juga :  Kampanye Terbuka Paslon 02 Sigit-Suroto di Sragen Libatkan Banyak Anak-anak, Bawaslu Langsung Beri Peringatan Melalui Pembawa Acara di Panggung

Ia menyampaikan karena jumlah difabel cukup banyak sementara pasokan vaksin kurang, sehingga sisanya disuntik dengan vaksin Sinovac yang ada di DKK.

Kusdinar Untung Yuni Sukowati. Foto/Wardoyo

Menurut Bupati, animo masyarakat di lapangan untuk divaksin sangat tinggi. Dalam sehari kemarin, hampir 5000 dosis vaksin berhasil disuntikkan untuk warga di 20 kecamatan.

Sementara, Kepala DKK Sragen, Hargiyanto menyampaikan besok pasokan vaksin akan kembali tiba sebanyak 15.000 dosis.

Penyuntikan hari ini merupakan pemanasan awal untuk kaum difabel. Penyandang disabilitas apapun boleh divaksin tapi nantinya tetap ada skrining sesuai persyaratan.

“Mungkin yang ada gula tinggi, darah tinggi, nanti kan bisa dilihat. Pokoknya semua sama saja, tidak ada kekhususan,” terangnya. Wardoyo