Beranda Daerah Boyolali Tak Kuat Menahan Beban Truk Pasir, Jembatan Pentur di Boyolali  Ambrol

Tak Kuat Menahan Beban Truk Pasir, Jembatan Pentur di Boyolali  Ambrol

Jembatan Kedung Puser dj Boyolali ambrol karena tak kuat dilintasi teuk bermuatan pasir / Foto: Waskita

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM –  Gara- gara tak kuat dilalui truk pasir, jembatan Kedung Puser di Desa Pentur, Kecamatan Simo, Boyolali  ambrol pada Rabu (25/8/2021) pukul 20.00 WJB.

Beruntung tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian itu.

Sopir truk dan kernet berhasil  menyelamatkan diri. Namun truk terperosok ke sungai dengan bagian moncong truk di atas. Namun, badan truk berhasil dievakuasi bersama warga pada Kamis (26/8/2021) pukul 07.00.

“Truk pasir itu dalam perjalanan ke arah Susukan, Kabupaten Semarang. Truk sudah berhasil dievakuasi tadi pagi pukul 07.00 WIB,” ujar Kades, Pentur, Maskuriyadi.

Dijelaskan, jembatan yang berada di jalan poros desa tersebut sangat vital bagi masyarakat. Tak hanya menghubungkan antar dukuh di wilayah Kadus IV dan Kadus II serta Kadus III. Namun juga penghubung wilayah Kabupaten Boyolali dengan Susukan, Semarang.

Baca Juga :  Anggota DPR RI Asal Boyolali Ini Penuhi Nazar Jalan Kaki dari Jakarta ke Kota Susu, Sampai Kakinya Lecet-lecet

“Truk pasir dari Boyolali ke arah Semarang juga biasa melintas jembatan itu.”

Hanya saja, kondisi jembatan tersebut sebenarnya sudah sangat mengkhawatirkan. Jembatan sepanjang 12 meter dan lebar 4 meter itu dibangun pada tahun 1960-an sehingga usianya sudah sangat tua.

Pada tahun 2019 lalu, pihaknya sudah mengusulkan rehab atau pembangunan jembatan baru.

“Namun usulan belum bisa dilaksanakan karena keterbatasan anggaran.”

Jembatan juga sudah sempat ditutup selama sebulan karena sebagian badan jembatan ambles. Hanya saja, banyak warga yang tidak sabar saat bepergian. Pasalnya, mereka harus memutar hingga 3 km melintasi wilayah Desa Walen, Kecamatan Simo.

Baca Juga :  Hindari Tabrakan, Bus Rosalia Indah Terguling dan Terseret 200 Meter di Boyolali

“Akhirnya, jembatan itupun dibuka lagi. Dan kemudian ambrol  saat dilewati truk pasir.” Waskita