Beranda Daerah Sragen Tragis, Juragan Rosok asal Mondokan Sragen Tewas Kesetrum Kipas Angin

Tragis, Juragan Rosok asal Mondokan Sragen Tewas Kesetrum Kipas Angin

Tim Polsek dan Medis Puskesmas Ngrampal saat melakukan pemeriksaan dan olah TKP penemuan juragan rosok yang tewas kesetrum di Pilangsari Ngrampal. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kisah tragis menimpa seorang juragan rosok di Sragen.

Juragan bernama Suranto (44) asal Dukuh Sukoharso RT 014, Desa Kedawung, Kecamatan Mondokan, Sragen itu ditemukan tak bernyawa di rumah kontrakan milik Sutorejo, di Pampang, RT 5, Pilangsari, Ngrampal, Sragen.

Korban diduga tewas kesetrum saat hendak memperbaiki kipas angin di dalam kontrakan tersebut.

Data yang dihimpun di Mapolres Sragen, Jumat (13/8/2021) insiden tragis itu terjadi pada Kamis (12/8/2021) pukul 15.30 WIB.

Bermula ketika sore itu, saksi bernama Ngatiyem datang ke kontrakan korban untuk menjual rosok.

Sesampai di rumah kontrakan korban, ia berusaha memanggil-manggil korban dari halaman rumah. Namun tidak ada jawaban.

Karena tak ada respon, saksi memberanikan diri masuk ke dalam rumah kontrakan tersebut. Alangkah terkejutnya ketika masuk ke dalam rumah kontrakan, ia mendapati korban sudah dalam keadaan terlentang di lantai di dalam rumah.

Baca Juga :  Hasil Hitung Cepat Pilkada Sragen 2024 Pasangan 02 Sigit Suroto Menang Ungguli Paslon 01 Bowo Suwardi

Saat itu kondisi korban sudah meninggal dan di dekatnya ada kipas angin rusak yang diduga hendak diperbaiki.

Melihat korban sudah dalam keadaan terlentang, saksi panik dan kemudian melapor ke warga sekitar. Selanjutnya warga melaporkan ke Polsek Ngrampal.

Tak lama berselang, tim Polsek Ngrampal bersama Tim Inafis Polres Sragen dan tim medis Puskesmas Ngrampal melakukan olah TKP dan melakukan pemeriksaan pada korban.

Kasubag Humas AKP Suwarso menyampaikan dari hasil pemeriksaan bahwa tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

“Korban meninggal dunia karena tersetrum listrik pada saat memperbaiki kipas angin. Hasilnya tidak ditemukan tanda kekerasan atau penganiayaan. Karena keluarga sudah menerima sebagai musibah, jenazah korban langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan,” tandasnya. Wardoyo