Beranda Daerah Karanganyar Turun Menjadi PPKM Level 3,  Bupati Karanganyar Bakal Gelar Pendidikan Sistem Tatap...

Turun Menjadi PPKM Level 3,  Bupati Karanganyar Bakal Gelar Pendidikan Sistem Tatap Muka Secepatnya

Foto ilustrasi, ketika Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat meninjau pembelajaran tatap muka sembari melakukan gowes / tribunnews

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM Seiring terjadinya penurunan PPKM dari level 4 ke level 3, Bupati Karanganyar, Juliyatmono memberikan respons cepat, utamanya di bidang pendidikan.

Bupati  memprioritaskan sektor pendidikan yang dianggapnya sebagai jantung kehidupan sumber daya manusia.

Untuk itulah,  Bupati yang sejak dulu dikenal paling getol  dengan sistem pendidikan tatap muka (PTM) optimis  pembelajaran tatap muka bakal  kesampaian.

Adapun secara teknis, hal itu  sudah diserahkan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Karanganyar guna mengeset sistemnya.

“Ya kami sudah mulai mengeset juklak juknis detail PTM dan nanti hasilnya kami serahkan pada Bupati,” ungkap Kepala Disdikbud Tarsa kepada wartawan usai Rakor di Gedung Setda Karanganyar, Selasa (31/8/2021).

Tarsa menjelaskan, secara prinsip Bupati sangat antusias menggelar PTM secepat mungkin,  namun keputusan kapan PTM atau simulasi dilaksanakan, tergantung keputusan Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten.

Baca Juga :  Dapat Intruksi Megawati, Bupati Karanganyar Rober Urungkan Niat Retreat ke Magelang

Tentunya lanjut Tarsa sebelum dilakukan PTM akan diberlakukan ujicoba atau simulasi guna melihat sejauh mana kesiapannya.

Meski demikian, Tarsa  berharap  jumlah sekolah yang menggelar PTM bisa lebih besar mendekati 90% tentunya harus simulasi terlebih dulu.

Pasalnya,  jika PTM diikuti hanya dua sekolahan per kecamatan tentunya tidak ada kemajuan. Maka makin banyak sekolah yang PTM akan lebih ideal.

“Kalau saya pribadi sebanyak-banyaknya sekolah menggelar PTM akan lebih baik namun pastinya tergantung Bupati,” ujarnya.

Adapun tentang format teknisnya, lanjut Tarsa pelaksanaanya variatif yakni jumlah siswa yang masuk dibatasi. Juga waktu belajar di sekolah hanya dua jam serta dilakukan shift PTM pagi dan siang.

Selain itu varian masuknya juga bergantian dari kelas 1-6 untuk SD begitu pula untuk SMP dan SMA. Selain itu aspek dasar vaksin untuk guru juga sudah selesai sehingga jika semua variabel sudah form maka diproyeksikan usulan simulasi PTM bisa dilakukan pada 6 September mendatang. Beni Indra