WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sejumlah kendala dihadapi saat pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk difabel di Wonogiri. Mulai informasi yang menyesatkan hingga mobilitas yang terbatas.
Ternyata butuh usaha ekstra agar sasaran difabel ini bisa divaksin. Salah satunya dengan vaksinasi jemput bola ke rumah masing-masing difabel.
Kepala Dinas Sosial Wonogiri, Kurnia Listyarini melalui Kasi Rehabilitasi Dinas Noer Nugrohowati mengatakan selama vaksinasi bagi difabel digelar sejak beberapa waktu lalu, ada beberapa kendala yang dihadapi. Terungkap akhirnya bahwa kendala bukan hanya sebatas mobilitas difabel yang terbatas.
“Jadi di kalangan temen-temen difabel ada info hoax terkait dampak vaksinasi. Bahkan ada kabar bohong yang mengatakan vaksin ini bisa mematikan,” kata dia di sela jemput bola vaksinasi difabel di Desa Wonokerto, Kecamatan Wonogiri, belum lama ini.
Kabar hoax itu bisa berdampak pada difabel ketakutan. Info tak jelas itu bisa menciutkan hati dan nyali penyandang difabel untuk divaksin.
Selain kendala mobilitas dan beredarnya kabar hoax, pihaknya juga menemui kendala lain. Misalnya sulitnya mendapatkan restu keluarga difabel. Sebab, khawatir sang difabel bakal mengalami dampak buruk pasca divaksin. Karena itulah, pihaknya juga ikut bergabung untuk memberikan edukasi secara baik perihal pentingnya vaksinasi.
Noer menuturkan, para difabel malah bisa lebih gampang dibujuk untuk mau divaksin oleh temannya sesama difabel. Sebab, mereka yang sudah divaksin bakal menjelaskan bahwa tidak ada dampak buruk pasca mendapatkan suntikan.
“Lebih ngena kalau temannya yang mengedukasi. Temannya itu bisa jadi contoh. Yang awalnya takut jadi berani,” beber dia.
Berdasarkan data sementara, kata Noer, di Wonogiri terdapat 10.573 orang difabel. Mereka terdiri dari berbagai umur. Mulai dari yang muda hingga yang sudah tua.
Sementara itu, vaksinasi jemput bola bagi difabel digerakkan di Wonogiri Kota, misalnya yang digencarkan UPTD Puskesmas Wonogiri I. Edukasi diberikan supaya keluarga difabel bisa memahami pentingnya vaksinasi.
Kepala UPTD Puskesmas Wonogiri I Pitut Kristiyanta Nugraha mengatakan karena vaksinasi terhadap difabel ini terbilang khusus, maka pihaknya juga melakukan langkah sedikit berbeda. Calon sasaran ditawari terlebih dahulu, apakah mau divaksin atau tidak.
Kalau mau divaksin, dilakukan jemput bola untuk menyingkat waktu dan menghemat tenaga. Kalau ada yang tidak mau divaksin maka disadarkan lagi, dan diedukasi. Dalam sehari bisa 10 difabel divaksin. Aris