SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan terang-terangan mengungkap tingkat kemanjuran atau efikasi vaksin yang disuntikkan ke masyarakat saat ini, rata-rata hanya di angka 60 persen.
Dengan tingkat kemanjuran sebesar itu, ia menilai agak sulit mencapai herd immunity atau kekebalan komunal jika hanya mengandalkan capaian vaksinasi semata.
Bahkan ia menyebut sejauh ini belum ada satupun negara di dunia yang bisa mengendalikan semua aspek terutama 3 T dan 3 M dalam penanganan Covid-19.
Hal itu disampaikan Luhut saat meninjau vaksinasi massal di Desa Krebet, Masaran, Sragen, Kamis (5/8/2021). Kepada wartawan, Luhut menyampaikan bahwa rata-rata efikasi vaksin penawar Covid-19 hanya 60 persen.
Dengan kondisi itu, agak sulit untuk mencapai herd immunity jika hanya mengandalkan vaksin saja. Menurutnya, pengendalian pandemi akan bisa dicapai dengan kombinasi antara vaksin dan kepatuhan menjalankan 3T dan 3M.
“Jadi oleh ahli-ahli kita, bersepakat kita capai itu adalah bagaimana mengendalikan dengan tiga hal. Satu tadi dengan vaksin, kedua 3T (testing tracing, treatment). Ketiga dengan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak). Jadi kalau ini kita bisa mengelola dengan baik, kita relatif akan bisa mengendalikan ini,” paparnya.
Ia menyebut sejauh ini belum ada negara yang bisa mengendalikan semua itu.
“Kalau ada orang bilang bisa mengendalikan semua, belum ada negara yang bisa melakukan itu,” katanya.
Meski demikian, pemerintah terus menggenjot pencapaian vaksinasi dengan menaikkan target dan jumlah dosis.
Saat ini, pemerintah menargetkan melakukan vaksinasi kepada 72 juta penduduk Indonesia dalam bulan Agustus ini. Dari jumlah tersebut, 35 juta di antaranya penduduk pulau Jawa.
Sementara untuk tataran Soloraya, pemerintah menargetkan 75 persen penduduknya sudah divaksin, akhir bulan ini.
Guna mengejar target tersebut, pemerintah sudah menyiapkan gelontoran vaksin dalam jumlah lebih banyak dalam beberapa waktu ke depan.
“Soloraya kita mau supaya 75 persen (tervaksin) sampai akhir bulan ini. Seperti di Sragen, kita (bicara) dengan ibu Bupati, kita mau 15 ribu (vaksin) sehari, lebih juga siap. (Jumlahnya) Terserah pak Menteri Kesehatan vaksinnya tambah, akan kita dorong,” jelasnya.
Sementara, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati, optimis mampu mencapai target 15.000 vaksinasi per hari. Jika hal tersebut terwujud, maka herd immunity di Sragen akan segera tercapai.
“Kami di satu puskesmas ada empat tim, satu tim bisa jalan ke satu desa, satu desa bisa 500 orang selesai sehari. Untuk 208 desa dan kelurahan, 15.000 (vaksin) ya kalau sehari kecil,” ujarnya.
Untuk menggenjot percepatan vaksinasi, Yuni akan melibatkan tenaga kesehatan (nakes) dari swasta. Dengan asumsi 15.000 vaksinasi per hari, pihaknya optimis herd immunity di Sragen tercapai dalam 50 hari.
“Kalau kita misalkan 14.000 atau 15.000 (vaksin), paling 50 kali pengiriman bisa sampai di angka herd immunity yang targetnya 700.000 jumlah penduduk. Kalau (vaksinnya) datang betul ya serentak kita gotong royong, insyallah selesai,” pungkasnya. Wardoyo