JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Karanganyar

Wow, Anggaran Seragam Dinas 45 DPRD Karanganyar Habiskan Rp 210 Juta. Per Dewan Dijatah Rp 4,68 Juta

Ilustrasi jas resmi
   

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebanyak 45 anggota DPRD Karanganyar kembali menerima anggaran untuk membuat seragam dinas tahun 2021 ini.

Mereka digelontor anggaran senilai Rp 177 juta untuk bahan seragam dan Rp 33, 750 juta untuk ongkos jahit. Sehingga total seragam untuk 45 wakil rakyat itu menelan anggaran total Rp 210,75 juta.

Kepala Bagian Umum Sekretariat DPRD Karanganyar, Susamti mengatakan pengadaan bahan seragam dikerjasamakan rekanan dengan nilai Rp 177 juta.

Tiap anggota dewan akan menerima tiga stel bahan masing-masing satu setel untuk pakaian dinas harian (PDH), pakaian sipil harian (PSH), dan pakaian sipil resmi (PSR).

Dengan nilai total Rp 177 juta, anggaran 3 stel bahan seragam untuk setiap dewan menghabiskan Rp 3,93 juta.

Ditambah ongkos jahit per setel baju seragam Rp 250.000 per stel atau tiga stel Rp 750.000, maka tiap anggota DPRD menghabiskan dana sekitar Rp 4,683 juta.

“Rekanan untuk pengadaan bahan dari Tans Collection Solo. Dengan mekanisme penunjukan langsung karena nilai pengadaan di bawah Rp 200 juta,” paparnya kepada wartawan, Senin (16/8/2021).

Susamti menjelaskan sejauh ini dari tiga bahan yang disodorkan, sudah ada satu bahan yang disetujui Ketua DPRD. Sedangkan lainnya dianggap kurang layak.

Sehingga Tans Collection Solo harus menguji bahan lain ke ke Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Yogyakarta.

Menurutnya ada kriteria tertentu bahan yang ditentukan seperti apa. Di antaranya bahan serat wol, katun dan sebagainya. Ketentuan uji lab itu diatur dalam PP No 12 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Kabupaten, dan Kota. .

“Setelah bahan tiga setel seragam disetujui Ketua DPRD nanti baru didistribusi ke 45 anggota DPRD,” jelasnya.

Susamti menyampaikan ukuran tiap anggota berlainan, namun standarnya 2,5 meter per pakaian. Mereka dipersilakan menjahit sendiri atau menggunakan jasa tailor.

“Per setel diberi ongkos Rp 250.000. Tiga setel berarti Rp 750.000. Ongkos jahit segitu standar (jasa jahit) desa,” katanya.

Sekwan memiliki pertimbangan pemberian ongkos jahit. Yakni supaya tiap anggota DPRD merasa puas. Dulunya, mereka menerima jadi pakaian seragam dari Sekwan.

“Mulai tahun kemarin sudah dengan mekanisme itu (jahit sendiri). Sempat dulunya diberikan jadi. Tidak tahunya banjir komplain. Ada yang enggak nyaman, ukuran salah dan sebagainya. Sehingga malah enggak dipakai,” katanya.

Susamti mengatakan, rekanan belum mengajukan lagi hasil lab untuk dua bahan.

“Personel pengadaannya dari perusahaan itu positif semua (Covid-19). Jadi menunggu sembuh baru diproses lagi. Agak lumayan lama ini. Kami masih menunggu. Soalnya bahan sudah ready pun, masih dijahit secara personal. Itu anggaran 2021. Harapannya segera terealisasi sebelum Desember,” katanya.

Lebih lanjut dikatakan, seragam PDH, PSR dan bagi anggota DPRD dianggarkan tiap tahun. Sedangkan pengadaan jas bagi mereka dua kali selama lima tahun menjabat.

“Anggaran tahun ini untuk pengadaan seragam besarannya masih sama dengan tahun lalu. Enggak terkena refocusing,” jelasnya.

Ketua DPRD Karanganyar Bagus Selo mengatakan pengadaan seragam bagi 45 anggota serta unsur pimpinan sesuai aturan yang berlaku. Spesifikasi diatur pula dalam PP.

“Kita tidak boleh menunjuk merk. Hanya spesifikasinya saja. Pengadaan seragam memang rutin. Itu diatur juga. Jadi tidak mengada-ada, ujuk-ujuk muncul. Seragam itu dikenakan saat agenda resmi di dewan,” jelasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com