SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebanyak 11 petinju amatir Sragen unjuk kebolehan dalam laga seru bertajuk duel meet (laga persahabatan) melawan petinju dari Ngawi, Sabtu (18/9/2021).
Laga sparing yang diprakarsai Pengurus Cabang Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pengcab Pertina) Sragen itu digelar untuk membangkitkan kembali memori kejayaan tinju Sragen yang sempat berjaya di era Sutan Rambing tahun 1982.
Latih tanding itu dihelat di Sasana Joglo Camp Sine Sragen. Sebanyak 11 petinju binaan Pertina Sragen mendapat kesempatan beradu skill dan pukulan melawan para petinju amatir di bawah asuhan Pertina Ngawi, Jawa Timur.
Mereka di antaranya Febri di kelas 54 kg, Jaya di kelas 55 kg, Reza di kelas 52 kg, Ifan di kelas 49 kg, John di kelas 64 kg, Osama di kelas 42 kg, Bahtiar di kelas 60 kg, Budi di kelas 70 kg, Cahyo di kelas 60 kg.
Juara Mixed Martial Art (MMA) nasional asal Sragen, Tri Suwarno tak ketinggalan meramaikan sasana dengan turun di kelas 72 kg. Lantas petinju wanita andalan Sragen, Maria juga turun di kelas 46 kg.
Sementara dari Pertina Ngawi, menurunkan beberapa petinju andalan mereka. Masing-masing Mahmud, Riko, Veronika, Bobi, Sandro, Bangkit dan Yoga.
Ketua Harian Pengcab Pertina Sragen, Suprapto mengungkapkan laga persahabatan itu merupakan yang perdana digelar oleh Pertina Sragen di bawah kepengurusan baru tahun 2021-2024.
Agenda itu digelar untuk menambah jam terbang bagi atlet tinju Sragen. Melalui pertandingan, diharapkan bisa meningkatkan skill dan keterampilan sehingga lebih matang dalam menerapkan teknik maupun pukulan di atas ring.
“Tinju itu kan keterampilan tangan. Sparing ini harapannya bagaimana melatih skill tangan agar terampil melakukan upper cut ditutup stoping bawah. Bagaimana melakukan pukulan job, straight, hook dan upper cut dan bagaimana pula mengantisipasi pukulan lawan,” ujarnya didampingi assisten pelatih, Suyatno TG di sela kegiatan.
Namun lebih dari itu, Suprapto mengatakan lewat laga sparing itu diharapkan menjadi momentum awal untuk membangkitkan kembali memori kejayaan tinju Sragen.
Ia menyebut prestasi tinju Sragen pernah berkibar di era 1982 dengan menduduki posisi kedua di Jateng setelah Semarang.
Selain itu, laga persahabatan juga untuk membangkitkan kembali semangat kompetisi sehingga membuat kemampuan petinju kian terasah.
“Duel meet dengan Pertina Ngawi ini yang pertama digelar Pertina Sragen di kepengurusan baru. Yang kebetulan saya didaulat untuk kembali masuk di Ketua Harian. Insya Allah ini sesuatu yang menggembirakan, kami ingin membawa kembali tinju Sragen berjaya seperti dulu era Sutan Rambing,” terang Suprapto.
Suprapto yang juga dikenal sebagai promotor tinju nasional itu menambahkan saat ini ada 6 atlet tinju amatir Sragen yang tengah dibina untuk masuk program Pro Sukma.
Mereka diharapkan bisa lolos babak pra Porprov mendatang.
Siap Dukung Program
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda Olahraga Sragen, Yuseph Wahyudi yang turut menyaksikan laga duel meet, menyambut positif agenda latih tanding dengan Ngawi itu.
Menurutnya hal itu sangat bagus untuk mengasah kemampuan sekaligus mengukur sejauh mana hasil latihan bisa diaplikasikan dalam pertandingan.
Pihaknya siap mendukung program yang akan digulirkan Pertina demi mengembangkan olahraga tinju di Sragen.
“Tanpa sparing kita tidak akan bisa mengukur kemampuan, sejauh mana hasil latihannya. The next apa yang menjadi program Pertina, kami Dispora siap mendukung penuh sesuai kemampuan kami. Apa tahapan dari amatir menuju ke profesional akan kami dukung. Harapannya kalau kemarin Sragen hanya mengirim atlet Volly dan Renang di PON, atlet tinju diharapkan nanti bisa menyusul,” tandasnya. Wardoyo