Beranda Daerah Karanganyar Elpiji 3 KG di Karanganyar Susahnya Bukan Main, Mendadak Pasokan Seret, ...

Elpiji 3 KG di Karanganyar Susahnya Bukan Main, Mendadak Pasokan Seret, Warga dan Pengecer Kelabakan. Ada Apa Gerangan?

Warga mengantre untuk membeli elpiji 3 kilogram di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (5/10/2019) / tempo.co

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Warga di sejumlah wilayah di Karanganyar mengeluh kesulitan mendapatkan tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram dalam beberapa hari terakhir.

Keluhan itu merata dialami konsumen dan pengecer di berbagai wilayah mulai dari Karanganyar Kota, Matesih, Tawangmangu, Karangpandan dan sekitarnya.

Pengecer yang memiliki stok barang menjualnya lebih mahal. Konsumen pun harus memesan agar kebagian jatah. Hilangnya pasokan elpiji 3 kg itu kini membuat warga dan pengecer kelabakan.

Dikonfirmasi mengenai hal ini, Kepala Sub Bagian Perekonomian dan SDA Bagian Perekonomian Setda Pemkab Karanganyar, Daryoko mengaku sudah mendengar keluhan di lapangan.

Terkait keluhan itu, pihaknya sudah berupaya mengklarifikasi hal itu ke agen.

“Beberapa hari ini mendengar keluhan dari masyarakat bahwa nyari gas 3 kilo susahnya bukan main. Setelah saya tanyakan ke agen, ada info dari Hiswana Migas bahwa Pertamina sedang melakukan perbaikan sistem. Itu menyebabkan terlambat pendistribusian ke agen,” paparnya kepada wartawan, Kamis (2/9/2021).

Menurutnya, hal itu berimbas pada agen yang mendistribusi lanjutan ke pangkalan juga terlambat.

Baca Juga :  Petani Diminta Tak Tak Jual Sawahnya, Kalau Bisa Beli Lagi

Padahal tingkat konsumsi tidak berkurang. Kondisi itu yang akhirnya membuat pangkalan kehabisan barang.

Ia memastikan kelangkaan barang bukan disebabkan pengurangan jatah distribusi dari Hiswana Migas.

Adapun alokasi per hari belum berubah dari sekitar 33.000 tabung. Harga eceran tertinggi di tingkat pangkalan masih Rp 15.500-Rp 16.000 per tabung.

Berdasarkan klarifikasinya ke agen, Hiswana Migas mengupayakan kondisi berangsur normal mulai pekan depan.

Lebih lanjut, Daryoko menjelaskan konsumsi harian diperkirakan lebih banyak seiring UMKM yang makin menggeliat selama pelonggaran di PPKM level 3.

Dalam hal ini, tidak ada lagi penyekatan jalan yang mengakibatkan tutupnya usaha warung dan kuliner.

Ia juga mengatakan konsumsi tabung gas elpiji 3 kilo juga dipakai selain kebutuhan rumah tangga seperti pertanian non irigasi teknis.

“Elpiji 3 kilo boleh dipakai petani untuk kebutuhan bahan bakar mesin pompa air. Tapi aturannya, yang memiliki lahan maksimal setengah hektare,” katanya.

Sementara itu pengecer asal Karanganyar Kota, Sunaryo mengatakan dirinya mendapatkan kiriman 120 tabung per pekan saat kondisi normal. Namun sekarang kirimannya seret. Akhirnya, ia hanya melayani penjualan non tengkulak.

Baca Juga :  Harga Pangan Terus Meningkat, Sumanto Minta Para Petani Bangga dengan Pekerjaannya

“Hanya tersisa sedikit. Kalau melayani tengkulak enggak cukup. Rumah tangga yang beli satu atau dua tabung saja yang dilayani,” katanya. Wardoyo

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.