SUMSEL, JOGLOSEMARNEWS.COM – Gara-gara kepincut oleh kecantikan muridnya sendiri, guru SD di Kecamatan Makarti Jaya, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel) ini kerasukan nafsu setan, sampai-sampai tega menyetubuhi muridnya yang masih di bawah umur tersebut.
Pelaku diketahui pria berinisial IM berusia 31 tahun. Sedangkan korbannya adalah tiga orang muridnya sendiri.
Kepada petugas kepolisian yang memeriksanya, IM mengaku tega melakukan pelecehan karena kepincut kecantikan muridnya sendiri.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, kejahatan guru SD di Kecamatan Makarti Jaya ini terungkap saat seorang korban bercerita kepada orangtuanya.
Salah satu korban berinisial L (13) mengaku telah disetubuhi oleh IM Juli 2019 lalu. Orang tuanya kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Makarti Jaya.
Ternyata, dari pemeriksaan tak hanya L yang menjadi ‘mangsa’ pelaku. Ada dua lagi siswa yang menjadi korban.
Hanya saja, dua siswi lainnya tidak sampai diajak berhubungan badan. Namun kedua siswi tersebut menjadi korban pelecehan yang dilakukan IM di dalam ruang perpustakaan.
IM kemudian ditangkap saat berada di rumah mertuanya pada Selasa (14/9/2021) kemarin.
Kasat Reskrim Polres Banyuasin, AKP M Ikang Ade Putra membeberkan modus pelaku saat melancarkan aksinya.
IM awalnya mengajak korban ke perpustakaan dengan modus mengerjakan soal dan diberi tambahan nilai.
Namun, semua itu hanya akal bulus pelaku untuk bisa melecehkan muridnya.
Kini pelaku sudah diamankan polisi untuk dimintai pertanggungjawabannya.
“Unit PPA langsung melakukan pemeriksaan terhadap korban di Polsek Makarti Jaya.”
“Dari korban mengungkapkan, bila ia sudah diajak untuk berhubungan badan di dalam ruangan perpustakaan,” ujar Ikang, dikutip dari TribunSumsel, Sabut (18/9/2021)
Korban baru memberitahu orangtuanya, ketika ia sempat melihat oknum guru ini lagi. Dari situlah, kami melakukan penangkapan terhadap tersangka di rumah mertuanya,” imbuh Ikang.
Pengakuan tersangka
Dari pengakuan IM, ia nekat melakukan pencabulan dan pelecehan terhadap tiga siswinya tersebut karena tak tahan melihat paras cantik ketiganya.
Sering melihat ketiganya di sekolah, muncul niat tersangka untuk melakukan aksi rudapaksa dan pelecehan terhadap korban.
“Anaknya cantik. Saya berpikir, bisa membujuknya untuk diajak ke perpustakaan.”
“Makanya, saya mengajaknya pakai alasan mengoreksi soal di perpustakaan,” ujarnya dikutip dari TribunSumsel.
IM akhirnya bisa membujuk L (13) yang saat itu masih pelajar kelas 5 Sekolah Dasar (SD).
Ia mengajak korbannya ke ruang perpustakaan dengan modus mengoreksi soal.
Karena keluguannya, korban mengikuti ajakan dari pelaku ini. Saat di perpustakaan yang saat itu dalam kondisi sepi karena belajar mengajar sudah berakhir, membuat tersangka bisa melancarkan aksinya.
Ia membujuk L untuk berhubungan badan layaknya suami istri. Agar korban mau, tersangka ini menjanjikan akan memberi tambahan nilai kepada korban.
Adanya hal itu, korban hanya menuruti permintaan tersangka.
“Cuma sekali itu kalau dengan L sampai berhubungan badan. Kalau dengan yang lain tidak pernah, hanya memegang saja. Tidak sampai aku ajak untuk berhubungan seperti L,” ungkapnya.
Setelah melakukan aksinya, IM sempat berpesan kepada L untuk tidak menceritakan hal yang terjadi kepada siapapun.
Kemauan IM, di iyakan L yang tidak pernah menceritakan hal tersebut ke keluarganya.
Usai melakukan aksinya, IM tidak pernah lagi memanggil atau mengajak L ke ruang perpustakaan.
Tetapi, ia mencari siswi lain untuk menjadi korban selanjutnya.
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.















