Beranda Daerah Solo Lapaan RI Desak Pertamina Blak-blakan Soal Pembatasan Solar Bersubsidi

Lapaan RI Desak Pertamina Blak-blakan Soal Pembatasan Solar Bersubsidi

Antrian kendaraan yang akan mengisi BBM di SPBU Pilangsari Sragen Selasa (8/1/2019). Foto/Wardoyo

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ketua LSM LAPAAN RI Jateng, BRM Kusumo Putro mendesak Pertamina blak-blakan kepada masyarakat, terutama pengusaha pom bensin berkaitan dengan pembatasan solar bersubsidi.

Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah pengelola SPBU di Soloraya terpaksa ‘menghemat’ penjualan solar bersubsidi kepada masyarakat setelah adanya pembatasan kuota.

“Saya meminta Pertamina jujur ke masyarakat apa yang terjadi dengan pembatasan kuota solar. Padahal sebelumnya semua (pasukan) normal,” kata Kusumo, Jumat (3/9/2021).

Dirinya mengaku memiliki data jumlah kuota penyaluran solar di seluruh Indonesia. Khususnya pembatasan kouta solar di wilayah Jateng-DIY.

Belum lagi, Kusumo mengklaim sudah melakukan investigasi ke sejumlah pom bensin di wilayah Soloraya.

Salah satunya terlihat di SPBU wilayah Sragen yang sudah tidak melayani penjualan solar mulai pukul 22.00 WIB.

“Seharusnya sesuai aturan kan SPBU itu melayani kebutuhan 24 jam non stop. Misalkan sopir truk atau kendaraan umum yang melintas malam hari. Kalau saat butuh solar lalu tutup bagaimana?,” tanyanya.

Baca Juga :  Mahasiswa DKV ISI Surakarta Hasilkan Ilustrasi Merchandise Lewat Magang MBKM di Kreatifafa

Kondisi itu menurut Kusumo berpotensi semakin memburuk dengan mobilitas masyarakat yang semakin tinggi, mengingat wilayah Soloraya kini menerapkan PPKM Level 3.

“Mobilitas warga semakin tinggi akan berbanding lurus dengan kebutuhan BBM yang besar. Kalau masih dibatasi saya khawatir akan berdampak penumpukan di SPBU yang semakin meluas,” tegasnya.

Sebelumnya, pengelola SPBU di Soloraya herus berputar otak dengan adanya pembatasan kuota BBM bersubsidi jenis solar sejak awal tahun ingin.

Dari informasi yang dihimpun, tak sedikit pengelola pom bensin yang harus menghemat penjualan solar agar stoknya cukup sampai akhir tahun.

“Kami terpaksa membatasi jumlah solar yang dijual ke masyarakat. Sehari maksimal 6.000 liter. Kalau siang hari sudah habis ya kami jualnya besoknya lagi,” ungkap salah satu pengelola SPBU di Sragen. Prabowo 

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.