SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pusat Studi Pengamalan Pancasila (PSPP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar acara Webinar dengan bertajuk “Indeks Ideologi Pancasila di Era Digital”.
Acara itu mengundang dua narasumber utama dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dan dosen UNS Surakarta. Dua narasumber tersebut adalah Dr. Arif Akhyat, MA dan Dr. Bramastia, M.Pd .
Acara tersebut dipandu oleh moderator Dr. Mibtadin, S.Fil, M.SI dari PSPP UNS Surakarta. Webinar dilaksanakan pada Senin (7/8/2021).
Webinar dibuka langsung oleh Kepala PSPP UNS Surakarta, Prof. Dr. Leo Agung S, M.Pd. Ia menyampaikan mengenai pentingnya ideologi Pancasila di era digital saat ini.
Melihat perkembangan yang terjadi saat ini, diharapkan tidak menghilangkan sebuah nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Tidak hanya Kepala PLPP UNS, dosen sekaligus Sejarawan yang berasal dari Universtas Sebelas Maret memaparkan materi mengenai Ketahanan Ideologi Pancasila.
Dalam paparannya, Dr. Arif Ahkyat, MA menjelaskan mengenai Ketahanan Ideologi Pancasila. Menurutnya, dalam era digital saat ini pengguna internet sangat besar.
Hadirnya Pancasila di tengah masyarakat dinilai sangat penting karena semua informasi mudah untuk di akses. Kesimpulannya, ketika semua mudah mengakses dalam sistem informasi, maka Pancasila sebagai perilaku berbangsa dan bernegara yang harus dibangun.
Menurutnya, Pancasila sudah memasuki imajiner yang sangat besar. Saat ini, pertumbuhan usia produktif sangat berpengaruh pada penguatan konten media sosial, kebenaran objektif ontologis menjadi subjektif absolut, dan Pancasila mengalami subjektivikasi.
” Sehingga perlu dilakukan upaya mengontrol kesadaran kolektif di tengah transformasi digital,” terang Dr. Arif Ahkyat, MA.
Sementara Dr. Bramastia, M.Pd memaparkan materi mengenai penguatan literasi digital berideologi Pancasila.
“Zaman sekarang telah memasuki peradaban digital ini, ada kekhawatiran terjadinya digital disruption baik dari perspektif ekonomi, sosial maupun politik dan perlu dirumuskan sebagaimana kerangka literasi digital, dimana masing-masing kerangka literasi memiliki pilar sebagai acuan serta memiliki tingkatan. Di sinilah sesungguhnya nilai-nilai Pancasila harus dimasukkan secara tersistem ke dalam berbagai lini,” ujar Dr. Bramastia, MPd.
Terakhir ia menyampaikan, kerangka literasi digital yang memiliki ideologi Pancasila perlu dikemas secara baik mulai dari berjenjang hingga mahir.
Maka dari itu perlu strategi khusus agar nilai Pancasila tetap diterapkan di tengah perubahan yang ada saat ini. Contohnya dapat berupa buku digital, modul digital, dan flayer digital yang memuat perilaku dan nilai Pancasila. Inasya Salma Nabila