Beranda Edukasi Pendidikan SD Marsudirini Surakarta Juara Lomba Posting Instagram Aksi Bersih Lingkungan

SD Marsudirini Surakarta Juara Lomba Posting Instagram Aksi Bersih Lingkungan

Dok sekolah / kolase: suhamdani

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM SD Marsudirini Surakarta berhasil meraih Juara Pertama dalam lomba Posting Instagram Ngambis (Ambil Sampah dari Rumah) tahun 2021.

Lomba yang diselenggarakan oleh sebuah Gerakan Aksi Bersih Lingkungan dan mendapat dukungan penuh dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surakarta itu dilakukan melalui posting foto kegiatan lewat instgram.

Widya Nugraheni dari pihak panitia kepada Joglosemarnews menjelaskan, lomba digelar para Sabtu (18/9/2021) mulai pukul 08.00 – 20.00 WIB.

Selain @sdmarsudinirurakarta, jelas Widya, pemenang lainnya adalah @sendal_jepit_advntr, @syasa_smpmuhpk, @ithusella dan @eben_hp.

“Juara ditentukan oleh jumlah like terbanyak, dalam hal ini SD Marsudirini Surakarta,” paparnya.

Dijelaskan, lomba memang berlaku untuk umum, baik sekolah, lembaga maupun individu. Hingga pendaftaran ditutup, ada sekitar 40-an peserta yang mengikuti lomba tersebut.

Widya mengatakan, lomba itu digelar rutin setiap tahun di bulan September. Bulan tersebut dipilih lantaran bertepatan dengan momentum hari kebersihan se-dunia, atau World Cleanup Day (WCD).

Koordinator bidang kegiatan SD Marsudirini Surakarta, Astit Renggani, S.Pd menjelaskan, informasi lomba tersebut diperoleh dari grup calon sekolah adiwiyata yang dishare oleh Dinas Lingkungaan Hidup (DLH) Kota Surakarta.

“Gayung bersambut, karena saat itu kami sedang melakukan aksi bersih-bersih di sekolah. Tentu saja kami menyambut dengan gembira lomba itu,” ujar Astit kepada Joglosemarnews, Rabu (22/9/2021).

Mengusung slogan Solo Kudu Resik, lomba tersebut dilakukan secara serentak. Maka koordinasi pihak sekolah dengan siswa yang posisinya di rumah masing-masing tetap dinilai.

Selain guru melakukan aksi bersih-bersih di sekolah, para siswa pun digerakkan untuk melakukan bersih-bersih di lingkungan rumahnya masing-masing.

Baca Juga :  Murid SD Muhammadiyah PK Solo Belajar Kearifan Lokal di Desa Menari

“Tapi aksi tersebut didokumentasikan dan dikirimkan ke sekolah, untuk kemudian kami seleksi dan kirimkan ke panitia lomba,” ujar Astit.

Dalam mengikuti lomba tersebut, jelas Astit, pihak sekolah tidak merasa terbebani sama sekali, karena sebagai calon sekolah Adiwiyata Kota, perawatan dan pengelolaan lingkungan seolah sudah menjadi sebuah gaya hidup bagi seluruh civitas sekolah.

Ia mencontohkan, di SD Marsudirini kini sudah memiliki tujuh Pokja (Kelompok Kerja), yang masing-masing memiliki tugas tersendiri. Di antara tujuh pokja tersebut, salah satunya adalah Pokja Pengelolaan Sampah (PPS).

Drs Eka Jaya Suprana selaku penanggung jawab Pokja Pengelolaan Sampah menjelaskan, selama ini sudah ada kebiasaan di sekolah untuk memilah-milah antara sampah organik dan nonorganik.

Sampah-sampah nonorganik yang dapat diolah lagi, menurut Jaya akan diolah, misalnya sampah-sampah botol  atau gelas plastik dijadikan aneka kerajinan. Seperti hiasan kelas, pot bunga dan lain-lain.

“Dan uniknya, antar Pokja juga ada kerja sama yang baik. Misalnya untuk mengolah sampah botol plastik jadi pot bunga, kita kerja sama dengan Pokja penghijauan. Begitu pula dengan yang lain,” beber Jaya.

Sementara sampah-sampah yang tidak bisa diolah sendiri, menurut Jaya, dijual kepada pengepul. Setidaknya, selama empat bulan ini, pihak sekolah sudah menjual sampah hingga tiga kali.

Dari tiga kali penjualan tersebut, sudah terkumpul uang sekitar Rp 1,2 juta. Menurut rencana, uang hasil penjualan sampah tersebut akan digunakan untuk membeli mesin komposter, yakni untuk mengolah sampah menjadi kompos.

Baca Juga :  108 Siswa SDIT Nur Hidayah Kartasura Diwisuda Tahfidz Qur'an

“Kami punya rencana, nanti di tiap kelas akan ada kolam, yang isinya ikan cupang,” ungkap Jaya.

Sementara itu, Kepala SD Marsudirini Surakarta, Fransisca R Srilani, S.Pd mengatakan bahwa setiap Pokja sudah memiliki program dan melaksanakan kegiatan tersebut dalam rangka ikut mendukung program Solo Kudu Resik.

Selain itu, SD Marsudirini juga sedang mempersiapkan diri sebagai Calon Sekolah Adiwiyata Kota.

Maka, moment tersebut memang terasa sangat pas dilakukan, bukan semata-mata karena ada lomba.

“Namun sudah menjadi komitmen kami untuk berbenah menuju sekolah adiwiyata,” ujar Sisca.

Lebih jauh, Sisca juga sangat mengapresiasi kerja sama yang bagus antar setiap Pokja, sehingga sedikit demi sedikit mampu mewujudkan sekolah yang peduli lingkungan dan nyaman bagi warga sekolah untuk belajr dan berkarya. Suhamdani