SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Setelah dipisahan oleh pandemi Covid-19, akhirnya kerinduan para siswa TK Marsudirini Surakarta untuk bertemu teman-teman dan para guru terobati.
Senin, 6 September 2021 kemarin, TK Marsudirini Surakarta sudah menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas.
Pada pertemuan hari kedua, Selasa (7/9/2021) jauh terasa lebih istimewa bagi anak-anak dan para guru, karena dihadiri secara langsung oleh Walikota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka.
Dalam salah satu kesempatan, secara simbolis Mas Wali memberian sebuah buku tulis bergambar kartun Gibran dan anak-anak.
Raut wajah Elvio, siswa kelompok B4 itu pun tampak gembira dan sumringah menerima pemberian dari Mas Wali. Apalagi saat Gibran menyempatkan diri menunggui anak-anak selama pembelajaran berlangsung.
Bahkan, masker dan faceshield tak mampu menyembunyikan kegembiraan di wajah anak-anak, guru dan orangtua siswa yang menunggu di ruang tunggu.
Yang cukup mengharukan, anak-anak dapat diajak untuk bersikap tertib selama pembelajaran, dengan mematuhi protokol kesehatan (Prokes).
Walikota Gibran, secara khusus memberikan support kepada para guru dan siswa atas dimulainya PTM, meski masih dalam jumlah yang terbatas.
Terpisah, Kepala KB/TK Marsudirini Surakarta, Sr. M. Claudia, OSF, S.Pd menjelaskan pembelajaran tatap muka diberlakukan secara bertahap mulai dari kelompok B, dengan waktu pembelajaran hanya satu jam.
Sementara untuk kelompok PAUD dan Kelompok A masih menunggu evaluasi dari pelaksanaan PTM kelompok B.
“Jika memungkinkan untuk dilanjutkan, maka akan diteruskan ke kelopok A dan seterusnya,” ujar Sr Claudia kepada Joglosemarnews.
Dijelaskan, kelompok B terdiri dari tujuh kelas, yang masing-masing kelas hanya diisi empat sampai enam orang anak saja, untuk menghindari kerumunan.
Sr Claudia menjelaskan, seluruh guru di sekolah berpartisipasi untuk menjaga dan mengarahkan anak-anak untuk taat prokes.
Sejak anak hendak masuk lingkungan sekolah misalnya, guru-guru sudah menyambutnya di pintu gerbang. Pertama-tama, tas anak disemprot menggunakan desinfektan.
Anak kemudian diajak untuk cuci tangan dengan sabun dan air dari keran. Tak lupa, ada guru yang bertusa mengukur suhu tubuh anak. Cara duduk pun diatur berjarak aman dari rekan-rekannya.
“Anak masuk ke ruangan kelas pun harus mengikuti tanda-tanda atau jalur masuk dan keluar yang sudah ditentukan,” papar Sr Claudia.
Pembelajaran tatap muka di TK Marsudirini Surakarta, untuk sementara berlangsung dari Senin hingga Kamis. Sementara hari Jumat digunakan untuk zoom bersama dan pengambilan bahan ajar.
Sr Claudia menjelaskan, pembelajaran tatap muka tersebut mendapat dukungan dari beberapa pihak, termasuk orang tua siswa dengan menandatangai surat pernyataan menyetujui adanya PTM.
Selama dua hari berjalan, Sr Claudia menjelaskan, PTM di TK Marsudirini Surakarta dihadiri secara langsung oleh Pengawas TK setempat maupun Penilik PAUD.
Sr Claudia berharap, PTM tersebut dapat berlangsung dengan lancar, anak-anak dan seluruh pihak yang terlibat tetap diberi kesehatan.
“Dengan begitu, PTM bisa dilanjutkan ke kelompok A dan PAUD. Sebab, menanamkan karakter pada anak lebih efektif dengan tatap muka,” ujar Sr Claudia. Suhamdani