BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Akhirnya, warga terdampak tol Yogya-Solo di Dukuh Klinggen, Desa Guwokajen, Kecamatan Sawit menerima pembayaran uang ganti rugi (UGR).
Pembayaran dilakukan bertahap Senin-Selasa (20-21/9/2021) di balai desa sempat.
Seiring diterimanya uang ganti rugi, godaan konsumerisme pun mulai nampak. Beruntung, panitia tol terus mengingatkan masyarakat penerima UGR untuk selektif. Dimana uang disarankan unntuk membangun rumah atau mencari tanah pengganti.
Pasalnya, iming- iming dan godaan terus berdatangan. Sejumlah dealer mobil mengirimkan sales untuk menyebarkan brosur pembelian mobil baru. Mereka memberikan iming- iming bonus khusus atau angsuran ringan.
“Ya, siapa tahu ada yang tertarik untuk membeli mobil baru,” ujar salah satu sales mobil.
Bagaimana tanggapan masyarakat? Salah penerima UGR, Fajar Nugrono mengakui, sawah seluas 1.700 meter persegi miliknya terimbas proyek tol. Dia mendapatkan uang ganti rugi sebesar Rp 1,8 miliar.
Tak ingin konsumtif, dia memilih menggunakan uang untuk membelikan sawah pengganti.
“Nggak, nggak tertarik membeli mobil. Rencana mau beli sawah lagi. Sekarang sudah ada pandangan buat beli sawah lagi. Bisa buat tabungan masa depan,” ungkap karyawan pabrik ini.
Warga lain, Tulus Budiyono mengaku tiga pathok sawah miliknya yang berada di sebelah utara Balai Desa Guwokajen juga terkena proyek tol Yogya- Solo. Adapun UGR yang diterima mencapai Rp 10 miliar lebih.
“Sudah ada rencana untuk investasi, kalau tidak ya, sementara biar ditabung di bank dulu.”
Ketua RT Dukuh Klinggen, Desa Guwokajen, Aris Harjono juga sudah mengingatkan warganya agar selektif memanfaatkan UGR.
Terutama bagi warga yang rumahnya terkena proyek tol. Sebisa mungkin harus memprioritaskan membangun rumah pengganti.
“Kalau rumah yang kena ya harus mencari tanah pengganti dan membangun rumah baru. Jangan sampai UGR justru untuk kebutuhan konsumtif.”
Diungkapkan, pembebasan lahan di dukuhnya baru mencapai 90 persen. Masih ada 9 bidang dalam proses pemberkasan. Masih ada s 9 bidang yang dalam proses pemberkasan.
Di Dukuh Klinggen yang terdampak proyek nasional tersebut sejumlah 50 bidang milik 57 KK. Waskita