Beranda Daerah Sragen 3 Wakil Ketua DPRD Sragen Juga Rame-Rame Kembalikan Mobil Dinas. Bayu Sebut...

3 Wakil Ketua DPRD Sragen Juga Rame-Rame Kembalikan Mobil Dinas. Bayu Sebut Sudah Parah, Tak Tega Lihat Kondisi Rakyat!

Mobil dinas Innova jatah tiga wakil Ketua DPRD sudah dikembalikan dan diparkir di garasi Setwan (atas). Tiga Wakil Ketua DPRD Sragen, Muslim, Bayu dan Aris Surawan. Foto kolase/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Aksi pengembalian mobil dinas pimpinan DPRD Sragen ternyata tak hanya dilakukan Ketua DPRD, Suparno saja.

Tiga wakil ketua masing-masing Pujono Elli Bayu Effendi (Golkar), Muslim (PKB) dan Aris Surawan (PKS), ternyata juga kompak mengembalikan mobil dinas mereka.

Mobil dinas jenis Innova Venturer mereka juga dikembalikan ke Setwan sejak seminggu silam. Wakil Ketua DPRD dari Fraksi Golkar, Pujono Elli Bayu Effendi mengatakan mobil dinas AD 6 E jatahnya, memang ia kembalikan sekitar sepekan lalu.

Menurutnya hal itu inisiatif pribadinya sendiri. Pasalnya kondisi mobil dinas keluaran tahun 2017 itu sudah sering rusak dan paling parah di antara mobdin pimpinan di DPRD.

“Iya kemarin saya kembalikan. Karena mobdin saya itu yang paling parah. Sudah sering rusak waktu di jalan. Sangat riskan kalau dipakai jarak jauh,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Jumat (1/10/2021).

Legislator yang akrab disapa Bayu itu menjelaskan pengembalian itu juga karena melihat situasi APBD Sragen yang sedang minim.

Dengan dikembalikan ke daerah, hal itu akan bisa mengurangi anggaran untuk pemeliharaan.

Selanjutnya anggaran rutin untuk mobdin bisa dialihkan untuk kepentingan rakyat lainnya. Ia bahkan berharap mobdin yang dikembalikan bisa dilelang dan uangnya digunakan untuk membantu pemulihan dampak Covid-19.

“Kasihan rakyat kondisi banyak yang terdampak pandemi. Makanya kalau fikembikan kan anggaran pemeliharaannya bisa dialihkan untuk rakyat. Nanti kalau dilelang, dananya bisa digunakan untuk membantu rakyat,” jelasnya.

Baca Juga :  Kampanye Terbuka Paslon Sigit-Suroto di Nglorog Sragen Dihadiri Bahlil hingga Wihaji, Kader Terbaik PDI Perjuangan Sragen Mbak Yuni Sebut Bentuk Kepanikan Kubu 02

Untuk sementara, ia memilih memakai mobil pribadi seadanya. Dengan memakai mobil pribadi, menurutnya lebih tenang dan nyaman sekalipun harus keluar anggaran sendiri untuk merawat.

“Lebih ngirit juga dan Pemda juga bisa menghemat anggaran untuk pemeliharaan. Kami juga nggak minta dibelikan baru karena mengingat situasi masih pandemi, nggak tega pula melihat rakyat,” imbuhnya.

Ketua DPRD Sragen, Suparno membenarkan selain dirinya, tiga wakilnya juga dikabarkan memang mengembalikan mobil dinas mereka.

Menurutnya pengembalian itu lebih karena kondisi mobil sudah lama dan demi menghemat anggaran pemeliharaan.

“Saya menggunakan mobil pribadi dan mobil operasional rumah dinas. Kijang Avanza tahun 2014 Avanza dan Camry 2011 yang saya pinjam dari kesekretariatan. Sama, semangat kami untuk menghemat anggaran,” tukasnya.

Terpisah, Sekretaris DPRD Sragen, Pujiatmoko membenarkan pengembalian mobdin jatah Ketua DPRD dan tiga wakil ketua tersebut. Menurutnya, alasan pengembalian untuk penghematan anggaran utamanya anggaran pemeliharaan.

Saat ini, mobil dinas Pajero dan 3 Innova jatah pimpinan itu memang sudah dikembalikan baik secara fisik maupun administrasi. Akan tetapi, saat ini pengembalian baru diproses secara administrasi ke Sekda selaku pemilik aset.

“Alasan dari pimpinan, termasuk Pak Bayu karena kondisinya memang sudah sering rusak. Ini mobilnya baru dikembalikan ke saya selaku pejabat pengadaan, nanti baru kita kembalikan ke Sekda selaku pemilik aset. Kita ajukan nota dinas ke Bupati atau sekda atas nama Bupati, setelah turun disposisi, baru kita melangkah. Ini baru proses, belum final,” jelasnya.

Baca Juga :  Mantap! PAD Sektor PBB di Sragen Tembus 100 Persen, Ini Kata Bupati Yuni

Ia tak menampik, dengan dikembalikan maka akan menghemat anggaran. Karena tidak ada lagi alokasi anggaran untuk pemeliharaan mobdin.

Perihal mekanisme pinjam pakai, sementara memang bisa dilakukan karena menggunakan PP yang baru meski belum digedok. Soal kemungkinan pengadaan mobdin baru bagi pimpinan DPRD, saat ini memang belum memungkinkan karena kondisi anggaran.

“Untuk pinjam pakai istilahnya pinjam lelang. PP yang baru belum digedok. Untuk pengadaan kelihatannya belum bisa dan pimpinan juga menghormati kondisi pandemi saat ini,” tandasnya.

Jika nanti disetujui bupati, maka mobdin itu akan diserahkan ke Pemkab. Selanjutnya sebagai gantinya, para pimpinan DPRD itu akan mendapatkan hak mereka berupa tunjangan transportasi seperti anggota DPRD yang tidak mendapat mobil dinas. Wardoyo