WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Slur, ini ada kabar menggembirakan, khususnya bagi yang suntuk di rumah atau capek bekerja dan ingin plesiran di kawasan Wonogiri. Pemkab Wonogiri bakal membuka kembali obyek wisata pasca diturunkannya level PPKM dari 3 ke 2.
Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Jekek mengungkapkan kepastian itu kepada wartawan usai pelantikan sejumlah pejabat di komplek Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Wonogiri, Rabu (6/10/2021). Menurut aturan, daerah dengan status level 2 boleh membuka obyek wisata termasuk desa wisata.
“Iya, obyek wisata akan segera diperbolehkan beroperasi,” ujar Bupati.
Ketika obyek wisata benar-benar dibuka, dipastikan akan ada pemberitahuan secara resmi. Pihaknya bakal segera berkoordinasi dengan pihak yang berkepentingan, salah satu keperluannya menyiapkan aspek-aspek yang ditekankan ketika obyek wisata beroperasi nantinya. Misalnya soal penerapan protokol kesehatan maupun komitmen para pengelola destinasi wisata.
“Jangan sampai terjadi saat (obyek wisata) dibuka, malah abai protokol kesehatan, terjadi kerumunan dan sebagainya. Ini juga perlu komitmen bersama termasuk dari pengelola obyek wisata,” tandas Bupati.
Mengenai aplikasi PeduliLindungi yang menjadi persyaratan masuk ke obyek wisata, pria penggemar gowes ini membeberkan, khusus Wonogiri kemungkinan ada kendala di daerah blank spot. Namun demikian tetap ada solusi untuk permasalahan itu.
“Bisa diatasi misalnya dengan menunjukkan kartu vaksin, atau sejenisnya,” beber dia.
Untuk diketahui ada sejumlah 46 obyek wisata yang ditutup. Jumlah itu merupakan akumulasi destinasi wisata yang dikelola Pemkab maupun pihak lain seperti Badan Usaha Milik Desa (BUMdes). Khusus obyek wisata yang dikelola Pemkab ada enam, meliputi Waduk Gajah Mungkur (WGM), Pantai Sembukan Kecamatan Paranggupito, Bumi Kahyangan Dlepih Tirtomoyo, Air Terjun Setren Girimanik Slogohimo, Gua Putri Kencono Pracimantoro, dan Museum Karst Pracimantoro.
Sementara beberapa waktu lalu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Wonogiri FX. Pranata mengatakan kerap menerima keluhan baik dari masyarakat maupun para pengelola obyek wisata. Namun demikian, dia menilai hal itu wajar.
Meski begitu, dia meyakini, pariwisata memiliki potensi sebagai penyumbang pendapatan asli daerah (PAD) yang besar. Salah satunya di Objek Wisata Waduk Gajah Mungkur (OW WGM), dimana dilakukan revitalisasi di sana.
Saat ini kata dia, anggaran sebesar 11 miliar yang bersumber dari APBD digunakan untuk membangun area parkir dan pedestrian di WGM. Hal itu mulai dikerjakan pada Juli lalu.
Di pedestrian yang dibangun kelak masyarakat bisa melakukan wisata hingga ke titik air. Sementara itu revitalisasi skala besar, kata dia, akan mulai dilakukan segera. Ditargetkan, September mulai digarap.
“Iya, itu yang dari pusat, 2 September mulai. Sifatnya multiyears. Tahun 2022 juga pengembangan lagi,” jelas dia.
Selain itu, Kawasan Museum Karst di Pracimantoro juga sudah dipersiapkan. Area parkir hingga jalan-jalan di Kawasan Museum Karst juga telah dilakukan perbaikan.
Pranata menuturkan, akhir tahun ini Museum Karst bakal diserahkan kepada Pemkab Wonogiri. Seperti diketahui, museum selama ini dikelola oleh Badan Geologi, sementara Pemkab Wonogiri mengelola kawasan di sekitarnya.
Pihaknya berharap objek wisata lain yang dikelola oleh swasta, perseorangan dan desa juga ikut berbenah. Sehingga nantinya para wisatawan bisa dimanjakan di objek wisata yang dikunjunginya. Aris
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.















