WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Menjinakkan kobaran api sudah menjadi kepiawaian petugas Pemadam Kebakaran (Damkar). Namun tahu tidak, tim Damkar ternyata jago juga lho untuk urusan selain seputar api.
Sebut saja menyelamatkan sapi, mengevakuasi ular, maupun mengevakuasi sarang tawon. Bahkan di Wonogiri, tim Damkar juga trampil melepas cincin dari jari manis seorang gadis.
Nah, masih di Wonogiri. Terkini, tim Damkar mendapatkan tugas menyelamatkan anak kucing yang terjebak di dalam gorong-gorong. Sama seperti tugas sebelumnya, kali ini tim damkar sukses menyelesaikan dengan gemilang.
Anak kucing itu awalnya terjebak dalam gorong-gorong di pekarangan rumah milik Ratih Nuryani. Pemilik merupakan warga Lingkungan Gerdu, Kelurahan Giripurwo, Kecamatan Wonogiri Kota, pada Kamis (7/10/2021).
Kepala Damkar Wonogiri, Joko Santosa, mengatakan, kejadian bermula ketika pihaknya menerima laporan dari warga mengenai anak kucing yang terjebak di gorong-gorong rumah pada Kamis pagi. Gorong-gorong itu tertutup rapat sehingga warga Kelurahan Giripurwo, Ratih Nuryani, yang juga pemilik kucing kesulitan untuk mengeluarkan hewan peliharaannya.
Akhirnya petugas datang dan mengecek sumber suara dari mana anak kucing berasal. Ternyata si anak kucing terjebak di gorong-gorong di halaman rumah.
“Kami soroti dengan senter, setelah kami pastikan letak kucingnya di mana, baru kami bongkar bagian atasnya yang tertutup,” ujar Joko.
Joko menjelaskan anak kucing tersebut berhasil diselamatkan petugas Damkar dalam evakuasi yang berlangsung sekitar 15 menit. Anak kucing itu dalam keadaan kedinginan karena terlalu lama berada di gorong-gorong air.
“Intinya kami membantu warga karena mereka kan tidak punya alat yang memadai untuk menangani hewan tertentu. Misalnya, ular atau tawon, butuh penanganan dengan alat khusus. Tapi, untuk kera kami tidak bisa karena tidak ada alatnya,” beber dia.
Damkar juga melakukan evakuasi terhadap sarang tawon (tawon vespa) yang berada di permukiman warga. Dari Januari hingga awal Oktober 2021 sudah ada sebanyak 116 kegiatan evakuasi sarang tawon.
Menurutnya, biasanya warga melaporkan ke Damkar karena mereka khawatir dengan keberadaan sarang tawon di permukiman yang bisa membahayakan. Di sisi lain, beberapa kali Damkar juga mendapat laporan sarang tawon di area hutan.
Evakuasi sarang tawon ini dilakukan pada malam hari. Sebab saat malam semua tawon berkumpul di sarangnya. Sedangkan pada siang hari dimanfaatkan petugas untuk survei dahulu. Aris