Beranda Daerah Gempa Beruntun Guncang Jateng, BMKG: Pusatnya di Gunung Api Telomoyo

Gempa Beruntun Guncang Jateng, BMKG: Pusatnya di Gunung Api Telomoyo

gempa
Ilustrasi gempa. Foto: pixabay.com

SALATIGA, JOGLOSEMARNEWS.COM Wilayah Provinsi Jawa Tengah diguncang gempa secara beruntun, Sabtu (23/10/2021).

Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono menjelaskan, gempa mengguncang sisi barat Kota Salatiga dengan magnitudo 3,0 pada pukul 06:33:46 WIB.

Menurut BMKG, gempa yang terjadi merupakan gempa dangkal yang memiliki kedalaman 5 km, tepatnya berada pada 7.300 Lintang Selatan dan 110.39543 Bujur Timur.

“Pusat gempa berada di darat 11 kilometer barat laut Kota Salatiga, Jawa Tengah,” tulis akun Twitter resmi BMKG.

Sebelumnya, pada Sabtu dini hari pukul 00.32.05 WIB, gempa utama mengguncang wilayah Kota Salatiga, Banyubiru, Bawen, dan Ambarawa dengan kekuatan 3,0 SR.

Episenter gempa terletak pada koordinat 7,296 Lintang Selatan-110,38568 Bujur Timur, di darat 13 kilometer arah barat laut Kota Salatiga, dengan kedalaman hiposenter 6 kilometer.

Baca Juga :  Prof. Pujiyono: Indonesia Masih Hadapi Tantangan Korupsi di Sektor Pemerintahan Desa

Daryono mengatakan sebelumnya telah terjadi lima kali gempa di Ambarawa, Banyubiru, Bawen, dan Salatiga sebelum pukul 06.00 WIB.

“Diduga kuat jalur sesar aktif (Merapi Merbabu dan Sesar Rawa Pening) sebagai pemicu rentetan gempa Ambarawa, Banyubiru, Salatiga, dan Bawen sejak pagi dini hari tadi,” ucapnya.

Selanjutnya, Daryono mengingatkan bahwa Salatiga, Banyubiru, Bawen, dan Ambarawa dekat sesar aktif tersebut, maka edukasi tentang mitigasi gempa bumi seperti pentingnya bangunan tahan gempa/ramah gempa, cara selamat saat terjadi gempa perlu digencarkan.

“Karena gempa kuat dapat terjadi kapan saja,” tambahnya.

Lebih lanjut, Daryono menjelaskan rentetan gempa berpusat di kompleks Gunung Telomoyo.

“Telomoyo adalah gunung yang terletak di wilayah Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang, memiliki ketinggian 1.894 m dpl dan merupakan gunung api strato belum pernah tercatat meletus,” pungkasnya. Chairul Roziqi Putra