JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Menelusuri Pesona Wisata Sejarah Goa Mangkubumi di Gebang Masaran Sragen. Berusia Ratusan Tahun, Konon Jadi Persembunyian Pangeran dari Serbuan Penjajah

Para pengunjung memadati obyek wisata serakah Goa Mangkubumi di Gebang, Masaran, Sragen. Foto/Wardoyo
ย ย ย 

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Satu lagi obyek wisata sejarah kembali hadir di Sragen. Destinasi baru bernilai sejarah itu ada di Desa Gebang, Kecamatan Masaran tepatnya di Dukuh Gebang Kota RT 5.

Obyek wisata itu adalah petilasan Goa Mangkubumi. Obyek wisata sejarah berbentuk dua lubang goa itu resmi dilaunching pada Minggu (24/10/2021).

Peresmian dilakukan dengan prosesi adat tumpengan dan dihadiri sejumlah tokoh maupun perwakilan dari Pemkab Sragen.

Warga memadati pintu masuk Obyek Wisata Goa Mangkubumi. Foto/Wardoyo

Ratusan pengunjung menjadi saksi dibukanya obyek wisata berbasis sejarah dan alam tersebut.

Salah satu panitia pengelola wisata Goa Mangkubumi yang juga mantan Kades Gebang, Giyanto mengatakan goa Mangkubumi itu sebenarnya sudah ada sejak dulu.

Dari cerita pendahulu, keberadaan goa di bawah pohon ringin raksasa itu diperkirakan sudah berusia lebih dari 400 tahun.

“Kira-kira sudah ada sejak tahun 1.600an masehi. Cuma sekarang baru sekarang bisa digali dan dibangkitkan menjadi obyek wisata. Akhirnya kini bisa dibuka,” paparnya di sela peresmian.

Ia menguraikan obyek wisata Goa Mangkubumi itu menawarkan wisata nilai sejarah dari goa yang konon menjadi tempat persembunyian Pangeran Mangkubumi dari penjajah.

Pangeran Mangkubumi itulah yang merintis berdirinya Kabupaten Sragen. Selain nilai sejarah, wisatawan juga ditawarkan wisata alam buatan berupa bendungan di dekat goa.

“Ke depan secara bertahap nanti bisa dibuat tempat pemancingan. Kalau memungkinkan dibuat air terjun juga nanti di bawahnya pakai kolam,” jelasnya.

Baca Juga :  Momen HUT RSUD dr. Soeratno Gemolong Ke 14 Bupati Sragen Mbak Yuni Berharap Terus Tingkatkan Pelayanan Pada Masyarakat
Giyanto. Foto/Wardoyo

Giyanto menguraikan obyek wisata Goa Mangkubumi itu dikelola oleh paguyuban RW 5. Setelah pembukaan, nantinya akan dilakukan evaluasi untuk menentukan pengelolaan dan kemungkinan pengembangan atau perbaikan selanjutnya.

Untuk sementara juga belum dilakukan penarikan tiket masuk. Pengunjung masih hanya membayar tarif parkir saja. Namun ke depan tidak menutup kemungkinan akan dibahas soal tiket masuk dan lainnya.

“Nanti tempat sepeda juga kita bahas. Harapannya tidak hanya sekedar membuat tempat wisata, tapi orientasinya tetap kesejahteraan warga. Tiap hari nanti kita lihat dulu setelah 3 hari kita lihat bagaimana, setiap satu minggu nanti kita lihat lagi perkembangannya,” imbuhnya.

Tim Cagar Budaya

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Sragen, Yuseph Wahyudi mewakili Bupati menyampaikan harapan agar obyek wisata sejarah Goa Mangkubumi bisa terus dikembangkan dengan potensi yang ada.

Obyek wisata itu memiliki nilai historis karena menjadi tempat persembunyian Pangeran Mangkubumi dan menjadi cikal bakal terbentuknya Kabupaten Sragen.

Penampakan dua goa petilasan Pangeran Mangkubumi yang menjadi pusat obyek wisata sejarah Goa Mangkubumi di Gebang Masaran. Foto/Wardoyo

Pemkab melalui Disporapar sudah menerjunkan tim cagar budaya untuk menentukan titik-titik yang mengandung
nilai sejarah dan akan disinergikan menjadi satu rangkaian.

“Dari dinas kami nanti akan ada tim yang mendampingi. Nanti juga ada pelatihan setiap tahun, semua pelaku desa wisata kita undang untuk latih dan datangkan instruktur desa wisata dari luar Sragen yang sudah maju dan jadi perbandingan jadi guide line bagaimana kita membentuk desa wisata,” paparnya.

Baca Juga :  Pertama di Soloraya! APROPI Melakukan Pelatihan Penggunaan Pestisida Dengan Diikuti Ratusan Petani dari Berbagai Daerah di Sragen

Peran aktif pihak desa juga sangat diharapkan untuk pengelolaan dan pengembangan.

Sehingga kehadiran obyek wisata Goa Mangkubumi itu bisa mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat dan mengangkat ekonomi sekitar.

“Soal anggaran nanti kita ajukan desa wisata tapi bukan dari kabupaten melainkan dari provinsi atau pusat,” tandasnya.

Wahana Perahu dan Fasilitas Pelengkap

Ketua DPRD Sragen, Suparno menyambut baik dibukanya wisata sejarah Goa Mangkubumi itu.

Sebagai bentuk dukungan, pihaknya juga sudah membantu peningkatan pengerasan jalan di sekitar obyek wisata dari bantuan keuangan khusus (BKK) miliknya.

Suparno. Foto/Wardoyo

Ia memandang obyek wisata itu sangat potensial untuk menggaet pengunjung. Selain nilai historis menjadi cikal bakal berdirinya Sragen, wahana penunjang seperti kolam dan bendungan juga menjadi daya tarik yang bisa dijual ke masyarakat.

“Tinggal meningkatkan debit air di situ dan kemarin sudah koordinasi nanti dilengkapi dengan sarana perahu. Harapan saya, potensi yang ada itu bisa dikelola dan dikembangkan. Apalagi dengan budaya gotong royong warga, kami berharap sarana-sarana pelengkap bisa segera diselesaikan. Insya Allah potensi wisata itu luar biasa,” tandasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com