WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Pemkab Wonogiri telah melaksanakan simulasi penggunaan Jalan Lingkar Kota alias JLK Wonogiri pekan lalu. Namun demikian naga-naganya jalur pemecah kepadatan arus lalu lintas itu belum akan difungsikan penggunaanya dalam waktu dekat ini.
Pasalnya, ada sejumlah ruas jalan di JLK yang rawan terjadi tanah longsor. Di antaranya di sisi belakang atas Mapolres Wonogiri. Beberapa kali terjadi longsor tebing JLK hingga menutup badan jalan. Akibatnya jalan terpaksa ditutup.
“Mohon maaf, memang faktanya di ruas JLK itu seperti di belakang atas Mapolres itu sering longsor. Tebingnya terlalu curam bahkan kemiringannya ada yang 90 derajat,” ungkap Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Jekek di ruang kerjanya, Selasa (12/10/2021).
Pihaknya tak ingin ada kejadian yang tidak diinginkan ketika ada tanah longsor. Lantaran itu pihaknya memilih belum akan memfungsikan jalur itu sebelum permasalahan longsor tertangani.
“Ini demi faktor keamanan, masyarakat kami mohon bisa memahaminya,” ujar Bupati.
Sebenarnya, ujar dia, Pemkab telah lama memohon ke pemilik lahan di ruas JLK yang rawan longsor, yakni Perhutani. Pemkab memohon perluasan lahan untuk merevitalisasi dengan pemasangan bronjong atau cor beton bagian tebing dan daerah milik jalan.
“Paling tidak butuh perluasan lahan sekitar 10 meter kanan kiri sepanjang jalur yang longsor itu. Tapi sampai saat ini belum ada persetujuan dari perhutani,” terang dia.
Menurut penggemar olahraga outdoor tersebut, jika persetujuan perhutani turun maka bisa langsung dikerjakan revitalisasi jalur rawan longsor itu. Anggaran bisa diambilkan dari belanja prioritas.
Untuk diketahui pemkab Wonogiri telah menggelar uji coba difungsikannya Jalan Lingkar Kota (JLK), Kamis (7/10/2021). Ada sejumlah catatan dari pelaksanaan uji coba selama sekitar tiga jam tersebut.
Di antaranya adalah perlunya pasangan sejumlah rambu. Ini mengingat ada beberapa titik di jalur JLK yang rawan longsor, ada tanjakan, tikungan, maupun turunan tajam.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Wonogiri Waluyo mengatakan uji coba JLK berjalan lancar tanpa ada insiden yang terjadi. Uji coba berlangsung sesuai rencana mulai pukul 07.00-10.00 WIB.
Saat uji coba dilakukan, kendaraan angkutan barang seperti truk dan bus antar kota antar provinsi (AKAP) kecuali bus jurusan Pacitan-Solo diarahkan untuk melewati rute JLK, dari Bulusulur, Pencil dan Krisak. Panjang rute itu hampir 16 kilometer.
“Kita memang melakukan uji coba lintas sektoral bersama dengan DPU dan juga Satlantas. Nanti akan kita tuangkan dalam bentuk data hasil uji coba,” kata Waluyo.
Ada beberapa catatan dari Dishub atas uji coba JLK kali ini. Waluyo mengatakan salah satunya adalah dibutuhkannya rambu-rambu lalu lintas untuk dipasang di JLK demi keselamatan pengendara jalan.
“Misalnya rambu-rambu di titik persimpangan jalan. Saat uji coba, tim gabungan melakukan pengaturan arus lalu lintas di sejumlah titik persimpangan,” sebut Waluyo.
Selain itu dibutuhkan rambu khusus area rawan longsor di JLK utamanya di jalur belakang Mapolres Wonogiri. Untuk diketahui, longsoran tebing tanah sudah beberapa kali terjadi di JLK. Bahkan sempat menutup sebagian badan jalan. Saat uji coba JLK, memang belum ada rambu-rambu yang terpasang. Mulai dari rambu turunan, tanjakan, dan lain sebagainya.
Soal kemungkinan pemasangan traffic light atau lampu lalu lintas di titik rawan kecelakaan pihaknya belum bisa memastikannya. Akan ada pembahasan lebih lanjut terkait hal itu bersama dengan OPD lain. Aris