
WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Melatih bibit atlet bulutangkis ternyata tidak bisa sembarangan. Pasalnya mesti ada sistematika pelatihan yang benar.
Hal itu mengemuka ketika Pengurus Kabupaten (Pengkab) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Wonogiri resmi dilantik di Ruang Kahyangan komplek Setda Wonogiri, Sabtu (16/10/2021).
Ketua Pengprov PBSI Jawa Tengah Akhmad Khafidz Basri Yusuf, berharap, di bawah kepengurusan Pengcab PBSI Wonogiri yang baru akan ada pelatihan yang tepat bagi bibit atlet yang masih muda. Diharapkan, para pelatih badminton bisa memahami ilmu-ilmu soal pelatihan. Dimana dalam pelatihan badminton bagi calon atlet tak bisa sembarangan.
Pelatihan harus dilakukan secara bertahap dan tidak bisa secara instan atau mendadak. Mulai dari pelatihan fundamental bagi anak umur enam sampai sembilan tahun lalu train to learn bagi anak usia sembilan sampai 12 tahun, train to train dari usia 13 sampai 15 tahun dan tahapan lainnya.
“Harus diperhatikan karena ini penting buat klub badminton yang memiliki pelatih untuk ikut dalam kepelatihan. Karena melatih itu harus sistematis,” tegas Basri.
Menurut dia, banyak pelatih di klub badminton yang dulunya adalah atlet dan belum memiliki pengetahuan keolahragaan. Pelatih itu kemudian melatih sesuai cara dia dilatih dulu. Padahal dalam melatih anak, misalnya usia enam sampai sembilan tahun harus sesuai dengan kronologi biologis anak.
- Kontak Informasi Joglosemar News :
- Redaksi : [email protected]
- Promosi : [email protected]
- Kontak : [email protected]