Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Berapa Jam Pelajaran Maksimal Saat Penerapan PTM Full Alias 100 Persen di Wonogiri?

PTM terbatas

Kapolres AKBP Dydit Dwi Susanto dan Dandim 0728 Letkol Inf Rivan Rembudito Rifai memantau pelaksanaan PTM terbatas. Dok. Polres Wonogiri

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Rencananya pekan depan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) full alias 100 persen. Apakah berarti jam masuk dan pulang akan sama seperti saat normal?

Selanjutnya berapa jam pelajaran maksimal selama PPKM 100 berlangsung?

Bupati Wonogiri Joko Sutopo menuturkan, saat PTM digelar 100 persen, jam belajar mengajar di sekolah akan dibatasi. Misalnya pada kondisi normal siswa sekolah masuk pukul 07.00 WIB hingga 13.00 WIB. Nantinya saat PTM bakal lebih singkat.

Pihaknya mendorong SD/SMP sederajat di Wonogiri untuk melakukan PTM 100 persen. Menurut Bupati, kebijakan PTM sangat dinamis, kasuistik situasional. Rencana PTM 100 persen didasarkan syarat objektif untuk menggelar hal tersebut sudah terpenuhi.

“Untuk aspek teknisnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sudah diminta membikin simulasi. Opsi A, B dan C. Itu yang akan kami jadikan instrumen dalam menggelar PTM 100 persen,” kata pria yang akrab disapa Jekek itu, Jumat (19/11/2021).

Bupati menuturkan, tidak semua sekolah memiliki jumlah siswa yang ideal. Ada SD yang dalam satu rombongan belajar (rombel) hanya terdiri 10 siswa. Fakta riil di lapangan seperti itu. Sehingga batas minimal rombel dengan 20 siswa tak terpenuhi.

“Sistem ini nanti akan kita evaluasi. Kuncinya evaluasi. Penyelenggaraannya tetep bareng. Kalau satu rombel 10 orang yang hadir saat PTM 100 persen hanya 10 orang,” papar Jekek.

“Hal-hal seperti ini yang harus dipotret sebagai inventarisasi potensi kenapa kami berani berencana menggelar PTM 100 persen, batas minimal rombelnya tidak terpenuhi” imbuh dia.

Sementara itu, di sejumlah daerah lain termasuk Wonogiri sedang mempersiapkan vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun. Anak seusia itu biasanya duduk di kelas I-V SD. Bupati mengatakan, daerah belum mendapatkan instruksi khusus tentang apa yang harus dilakukan untuk anak usia dibawah 12 tahun.

Menurut Jekek, anak-anak memiliki imunitas yang cukup baik. Jika ada yang bergejala Covid-19 maka akan dilakukan tindakan sesuai SOP. Yang jelas, kata dia, selama ini PTM di Wonogirj berjalan baik tanpa sesuatu yang mengkhawatirkan.

Lebih jauh, Bupati juga memperkenankan para siswa untuk naik transportasi umum saat berangkat ataupun pulang sekolah. Catatannya, protokol kesehatan (prokes) bisa diterapkan dengan baik.

Sebelumnya diwartakan, Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengatakan pihaknya melakukan evaluasi dengan adanya PTM yang sudah berjalan beberapa waktu belakangan di Wonogiri. Karena tidak ada kendala saat PTM digelar, maka pihaknya berencana menggelar PTM 100 persen.

Alasan lainnya karena status PPKM di Wonogiri yang sudah semakin membaik. Selain itu, capaian vaksinasi di Wonohiri secara kumulatif untuk dosis pertama sudah lebih dari 90 persen dan untuk dosis kedua juga makin menyusul.

Pertimbangan lainnya, kata bupati, siswa yang usianya di atas 12 tahun sudah divaksin semuanya, minimal di dosis pertama. Karena sejumlah pertimbangan itu pihaknya berencana menggelar PTM 100 persen.

“Senin (22/11) besok rencananya akan kita gelar itu,” kata Bupati.

Menurut dia, PTM 100 persen juga demi memunculkan kegiatan belajar mengajar yang ideal. Dengan begitu, kualitas pendidikan akan lebih terjaga.

PTM 100 persen juga tidak akan menunggu masuknya Wonohiri ke wilayah PPKM level 1 terlebih dahulu. Joko Sutopo menjelaskan, selama proses monitoring yang telah dilakukan usai Wonogiri menggelar PTM tidak ditemukan potensi terjadinya infeksi korona di sekolah. Aris

Exit mobile version