BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Hujan deras yang terjadi pada Jumat (19/11/2021) malam, tak hanya memicu banjir di Desa Kismoyoso, Kecamatan Ngemplak, Boyolali.
Namun, juga merusak sebuah jembatan di perbatasan Desa Pandeyan dan Kismoyoso.
Jembatan pun kini terpaksa ditutup.
Pasalnya, jika tetap dibuka untuk lalu lintas, dikhawatirkan membahayakan pengguna jalan. Sebab jembatan itu bisa ambrol sewaktu- waktu. Padahal sungai di bawahnya cukup dalam.
“Jembatan sudah dipasang portal, yaitu dengan cara diberi palang dari batang bambu. Warga pun terpaksa memutar melintasi jembatan lainnya,” ujar Kades Kismoyoso, Siyamto, Senin (22/11/2021).
Dijelaskan, kerusakan jembatan disebabkan adanya barongan atau rumpun bambu yang terseret banjir dan menghantam badan jembatan.
Akibatnya, badan jembatan yang dibangun sekitar 1990-an ini pun rusak.
Tak hanya itu saja, rumpun bambu ini sempat menghalangi aliran air sehingga membuat air meluap menggenangi permukiman di sekitarnya. Untuk menekan dampak lebih besar, rumpun bambu ini segera dievakuasi pada malam itu juga.
“Langsung dibersihkan dengan begu.”
Kerusakan jembatan, utamanya pada bagian bawah tanggul tergerus. Jembatan tersebut menjadi penghubung warga Dukuh Jaten, Desa Pandeyan dan Dukuh Kedungdowo, Desa Kismoyoso. UNtuk mengantisipasi hal- hal yang tak diinginkan, jembatan lalu ditutup.
Sehingga warga yang akan bepergian terpaksa memutar menggunakan jembatan lain. Rute yang ditempuh hanya menambah sekitar satu kilometer. Ada jembatan baru di sisi selatan sekitar 500 meter dari jembatan tersebut.
“Muter sedikit lewat Desa Sadon.”
Untuk perbaikan jembatan, dirinya sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Desa Pandeyan lantaran posisi jembatan berada di perbatasan dua desa. Namun, ia belum tahu kapan perbaikan jembatan dilakukan.
“Beruntung ada jembatan lain yang hanya berjarak 500 meter dari jembatan yang ditutup ini. Jadi warga tidak kesulitan saat bepergian.” Waskita