Beranda Daerah Karanganyar Dikunjungi Anggota DPRRI Paryono, Keluarga Gilang Endi,  Korban Penganiayaan Diklat Menwa UNS...

Dikunjungi Anggota DPRRI Paryono, Keluarga Gilang Endi,  Korban Penganiayaan Diklat Menwa UNS Minta Kasus Itu  Disampaikan ke Jokowi

Anggota DPRRI Paryono saat mengunjungi keluarga almarhum Gilang / Foto: Beni Indra

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM -Keluarga almarhum Gilang Endi Saputra (21),  mahasiswa UNS yang menjadi korban penganiayaan saat Diklat Menwa meminta bantuan anggota Komisi VIII DPR-RI Paryono SH MH agar kasus tersebut diusut tuntas, dan  jangan  dampai ada “main mata” yang ujungnya   menguap.

Pasalnya, hingga saat ini belum juga muncul tersangka dan tidak ada informasi perkembangan penyidikan.

Bahkan keluarga menilai jalannya kasus itu terkesan berputar-putar melambat tanpa kejelasan.

“Kami wong ndeso (orang desa) meminta bantuan Bapak Paryono agar kasus diusut tuntas jangan ada main mata karena kasihan korban jika semua berakhir tanpa ketidakjelasan ,” ungkap Mulyati (70) saat menerima menerima kunjungan tersebut, Rabu (3/11/2021).

Dengan kepolosan sebagai nenek Mulyati meminta antuan Paryono sebagai wakil rakyat agar bisa menyampaikan kasus itu kepada Presiden Jokowi agar menjadi perhatian penyidik.

“Saya minta Bapak Paryono menyampaikan kasus ini pada Bapak Presiden Jokowi agar kasus jangan mandeg berhenti dijalan,” ujar Mulyati.

Baca Juga :  Dorong Regenerasi Dalang, Sumanto Minta Pelestarian Wayang Kulit Tidak Hanya Slogan

Lebih lanjut Mulyati menjelaskan hingga saat ini keluarga masih ketakutan dan trauma serta bertanya-tanya mengapa tidak segera ada tersangkanya.

Keluarga khawatir karena kasus ini juga lembaga besar kampus sehingga keluarga meminta  polisi tetap profesional terlindung dari kemungkina terjadi intervensi.

Sementara itu menyikapi permohonan keluarga tersebut Paryono meminta kepada penyidik tetap independen dan profesional menuntaskan kasus tersebut.

“Ya itu permohonan keluarga yang harus disikapi bijaksana termasuk pada penyidik agar segera me gungkap tuntas dan diproses hukum pelakunya,” ungkap Paryono.

Paryono pun juga menyesalkan kasus kekerasan masih saja terjadi pada lembaga pendidikan. Tentu saja menurut Paryono kasus itu tragis karena mestinya kampus itu mencetak generasi pemimpin tapi yang terjadi justru kemunduran.

“Seharusnya sudah tidak ada lagi lah jaman sekarang kampus identik dengan kekerasan karena eranya sudah bergeser jauh yakni kampus itu mengedepankan sumber daya manusia berbasis akal bukan lagi kekerasan,” ujarnya.

Baca Juga :  Anggota Senam PERSADIA RS Panti Rapih Gelar Senam Bersama dan Piknik di Tawangmangu

Sementara itu Sunardi (58) ayah korban mengaku gelisah hingga sekarang belum ada penetapan tersangka.

“Kami keluarga khawatir jika pengusutan kasus ini menguap,” ujarnya. Beni Indra

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.