Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Geregetan, Bupati Sragen Sentil Ada Kepala Dinas Main Selonong Minta Bantuan ke Baznas. “Sekarang Tak Boleh Potong Kompas!”

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati meminta semua kepala dinas atau jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk tidak lagi main selonong minta bantuan apapun ke Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

Sebaliknya, semua OPD atau kepala dinas diwajibkan koordinasi dengan bupati sebelum mengajukan bantuan ke lembaga pengelola zakat tersebut.

“Seperti beberapa waktu lalu, ada Kepala OPD yang langsung minta bantuan ke Baznas. Bantuan APD dan sarana cuci tangan. Sekarang nggak bisa main potong kompas lagi,” paparnya saat memberi sambutan usai pelantikan pengurus Baznas Sragen di pendapa Rumdin Bupati, kemarin.

Orang nomor satu di jajaran Pemkab Sragen itu menyampaikan koordinasi diperlukan bukan karena alasan apa-apa. Namun koordinasi dipandang penting agar bantuan yang diberikan bisa terkontrol dan bisa dipertanggungjawabkan.

Karenanya ia meminta agar ke depan tidak ada lagi kepala OPD yang mengajukan bantuan tanpa melewati koordinasi Bupati.

“Permintaan bantuan kebutuhan apapun untuk OPD atau kegiatan di pemerintahan tetap wajib hukumnya melewati bupati. Tidak bisa potong kompas berkirim surat ke Baznas seperti beberapa waktu lalu,” kata dia.

Lebih lanjut, Bupati Yuni menyampaikan tidak melarang OPD mengajukan bantuan ke Baznas. Akan tetapi mekanisme pengajuan kini harus satu pintu melalui bupati.

“Saya yakin mungkin kalau Baznas tersedia dananya. Tapi akan sulit bagi kami untuk mengontrol kalau tidak ada koordinasi. Makanya sekarang permintaan bantuan apapun tetap harus satu pintu lewat Bupati. Begitu Protapnya ya,” imbuhnya.

Di sisi lain, bupati tetap mengapresiasi animo ASN atau PNS di Sragen yang mulai menggeliat untuk membayarkan zakatnya ke Baznas. Hal itu ditunjukkan dengan meroketnya jumlah pengumpulan zakat di Baznas yang mencapai Rp 7,7 miliar hanya dalam kurun Januari-Oktober 2021.

Angka itu naik tajam dari tahun sebelumnya hanya Rp 1,5 miliar dalam setahun.

Ke depan ia berharap peran Baznas lebih diperluas untuk membantu pengentasan kemiskinan di Sragen yang oleh Gubernur Jateng disebut masih tinggi dan masuk salah satu daerah paling miskin di Soloraya.

Sementara, Ketua Baznas Sragen yang baru, Mustakim mengatakan ada progres positif dari pengumpulan Baznas di tahun 2021. Untuk tahun ini, dana terhimpun mencapai Rp 7,7 miliar dari Januari sampai Oktober.

Namun ia menyebut belum semua PNS berzakat ke Baznas. Karenanya ia memandang perlu ada tekanan lagi dari kepala dinasnya selain sosialisasi yang akan terus digencarkan.

“Target ke depan pertahun harus bisa Rp 12 miliar. Kalau nanti sosialisasi kita terus dan Bu Bupati konsisten mendukung, saya yakin bisa Rp 12 miliar. Seperti di Karanganyar setahun Rp 20 miliar karena peran pimpinan daerah. Kalau peran betul, pimpinan aktif, saya yakin mampu,” tandasnya. Wardoyo

Exit mobile version