KARANGANYAR-JOGLOSEMARNEWS.COM – Meski kasus penganiayaan terhadap mahasiswa UNS, Gilang Endi Saputra yang meninggal saat Diklat Menwa berjalan 10 hari, namun ibu korban, Endang Budi Astuti (50) masih syok sampai sekarang.
Endang, panggilan akrabnya masih trauma setiap ada tamu yang mengunjungi rumahnya dan diam seribu basa dengan wajah tertunduk tatapan mata kosong.
Saat JOGLOSEMARNEWS.COM berkunjung ke rumahnya di Desa Dayu, Karangpandan, Karanganyar guna memantau perkembangan terkini, terlihat jelas Endang tampak sedih dan diam.
Bahkan saat Anggota DPRRI Paryono SH MH mengunjungi rumahnya, Rabu (3/11/2021) pun Endang hanya duduk melamun dengan kepala tertunduk.
Begitu juga saat anggota Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban menemuinya, Endang bersikap sama diam menunduk dan melamun. Tak pelak karena kondisi tersebut saudara dari keluarga selalu hadir dirumah Endang guna mendampingi dan menghiburnya.
“Iya mas maaf ya seperti itu kondisi istri saya masih syok dan trauma sehingga kami selalu berusaha membawa masuk istri saya jika ada tamu agar tidak makin syok,” ungkap Sunardi (58), suami Endang kepada JOGLOSEMARNEWS.COM .
Diakui Sunardi hampir setiap hari istrinya tidak tidur dan tidak mau makan karena teringat almarhum Gilang. Untuk itu dirinya selalu mengalihkan fokus dengan berdzikir agar tidak trauma.
Bahkan keluarga mematikan televisi karena setiap melihat siaran televisi selalu ada berita tentang Gilang sehingga mrnambah syok istrinya.
“Ya TV dimatikan karena malah ketakutan dan menangis jika ada berita Gilang,” ujarnya.
Menurut Sunardi, kondisi istrinya sangat labil terutama jika ada tamu datang. Apalagi hingga saat ini belum ada kabar kejelasan tentang kelanjutan kasus tersebut yakni tidak segera muncul tersangka. Sementara sudah banyak pihak yang datang kerumahnya baik dari kepolisian dan UNS.
“Jujur saja istri saya belum bisa mengikhlaskan kepergian Gilang dan menginginkan kepastian hukum terhadap pelaku penganiayaan segera diketahui,” tutur Sunardi.
Pun Sunardi mewakili keluarga besarnya berharap kasus itu segera menemui titik terang setidaknya segera muncul tersangka.
Bagi Sunardi keterbukaan itu sangat dinanti agar keluarga tidak semakin cemas jika kasus itu berhenti ditengah jalan sebab anaknya sudah menjadi korban penganiayaan.
“Hanya satu yang kami inginkan jujurlah sejatinya peristiwa itu bagaimana dan siapa tersangkanya segera diproses hukum,” ungkapnya.
Sebagai informasi Mahasiswa UNS Gilang Endi Saputra (21) meninggal dunia saat Diklat Menwa. Kini proses penyidikan sudah berjalan 10 hari namun belum juga muncul Tersangka. Beni Indra