Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Menengok Kedai Omah Kopi di Pelosok Kecamatan Ampel, Jadi Jujugan Penikmat Kopi

Eko Budi Suroso tengah meracik kopi di kedai kopi miliknya / foto: Waskita

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM Membuka usaha kedai kopi tak harus di tempat strategis atau di pinggir jalan besar. Bahkan, di pelosok desa pun tetap bisa.

Seperti Kedai Omah Kopi milik Eko Budi Suroso di Desa Banyuanyar, Kecamatan Ampel, Boyolali ini. Dari jalan raya Solo-Semarang dari arah Solo atau Boyolali, ambil ke arah kiri dengan penanda baliho Desa Karanganyar sejauh 3 km.

Ya, kedai yang berada di samping rumah itu memang benar- benar ndesa. Namun demikian, tak sepi pengunjung setiap harinya. Tak hanya menikmati kopi, pengunjung bisa belajar tentang kopi hingga cara meracik atau menyeduhnya.

Eko mengaku memiliki keterampilan mengolah biji kopi hingga menyeduhnya melalui pelatihan pada 2016 silam. Kini, dia mampu memberdayakan petani kopi sekitar. Kedai Omah Kopi miliknya, menjadi rujukan untuk mendapat biji kopi berkualitas dan teknik menyeduh.

“Saya baru belajar kopi 2016, itupun karena ditunjuk untuk pelatihan,” katanya, Minggu (21/11/2021).

Bekal tersebut lantas menggugahnya untuk menaikan kualitas kopi lokal di sekitarnya. Eko mulai menggandeng petani kopi di desanya. Awalnya biji kopi dengan grade 1-3 milik petani desa hanya diharga Rp 19.000/kg.

“Saya lantas membeli kopi-kopi milik petani, dan menyajikannya pada mereka. Tujuannya, agar para petani merasakan sendiri kopi hasil panen mereka,” ujaranya.

Dia juga membuka kedai Omah Kopi pada 2018. Dia berkomitmen untuk memberdayakan petani sekitar. Menaikan kualitas kopi lokal dan mendorong petani untuk merawat tanaman dengan baik. Pendampingan dilakukan mulai dari cara pemetikan, penjemuran biji kopi sampai proses sangria.

Kini, petani kopi bisa menjual hasil panen ke Omah Kopi. Harga jual pun terdongkrak menjadi Rp 22.000- Rp 25.000/kg. Hal ini sekaligus menyadarkan para petani untuk merawat lebih serius tanaman kopi miliknya.

“Ladang kopi seluas 7-10 hektare milik petani Desa Banyuanyar mampu menghasilkan biji kopi kualitas terbaik. Ada tiga jenis kopi yang dihasilkan, kopi nangka, robusta dan arabica.”

Salah satu pengunjung asal Solo, Didit Kusuma (26) mengaku tertarik mempelajari teknik menyeduh kopi di Kedai Omah Kopi. Dia sendiri menjadi penikmat kopi sejak 2011 silam. Menurutnya, teknik penyeduhan juga berbeda dari kedai-kedai kopi lainnya.

“Tahu disini dari info teman, sekalian belajar. Kebetulan di rumah ada alat penyeduh lengkap. Saya juga tertarik buka usaha kedai kopi.” Waskita

Exit mobile version