SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sejumlah pemerhati dan pecinta burung Anggungan di Sragen merintis sebuah komunitas dengan nama Perkumpulan Anggungan Sukowati Sragen.
Perkumpulan yang diklaim pertama di Indonesia itu resmi melantik Dewan Kepengurusan pada Sabtu (6/11/2021). Pelantikan digelar di Perumahan Omahe DW di Talangrejo, Kroyo, Karangmalang, Sragen.
Pelantikan dipimpin oleh Sekda Sragen, Tatag Prabawanto yang didapuk sebagai Dewan Pembina. Sedang posisi ketua dijabat oleh Imam Rochadi.
Turut hadir sejumlah kepala dinas dan beberapa tokoh hingga Muspika. Total ada 27 orang yang duduk di Dewan Pengurus Kabupaten yang pagi tadi dilantik untuk masa bakti 2021-2024.
“Perkumpulan Anggungan Sukowati Sragen ini mungkin baru pertama ada di Indonesia. Kami apresiasi dan berharap nantinya mereka tidak mengeksploitasi untuk lomba tapi cuma sekedar dipamerkan,” papar Dewan Pembina Perkumpulan Anggungan Sukowati Sragen, Tatag Prabawanto usai pelantikan.
Ia berpesan perkumpulan itu bisa menjadi pelopor untuk melestarikan ekosistem burung dengan melepas kembali ke alam liar.
Sehingga keseimbangan ekosistem alam bisa terjaga dan berjalan dengan baik. Selain itu, perkumpulan itu diharapkan menjadi sarana perekat dan bukan menjadi komunitas yang eksklusif.
Ketua Perkumpulan Anggungan Sukowati Sragen, Imam Rochadi mengatakan pelantikan sengaja dibarengkan dengan Hari Satwa Nasional yang jatuh pada hari ini.
Menurutnya pengurus yang dilantik ada 27 orang, mewakili anggungan yang ada di Sragen. Seperti organisasi kutut lokal, kuter dan kutut Bangkok.
“Perkumpulan ini kita bentuk bukan untuk melulu mengadakan lomba-lomba. Tapi lebih pada pemberdayaan satwa khususnya burung Anggungan kita pelihara sebaik-baiknya,” paparnya.
Imam menjelaskan perkumpulan itu dirintis karena melihat banyaknya komunitas dan penggemar burung kicau maupun anggungan di Bumi Sukowati.
Kemudian aktivitas gantangan yang banyak digelar tiap Sabtu dan Minggu, diharapkan bisa terwadahi secara legal di bawah perkumpulan yang dipimpinnya tersebut.
Lebih dari itu, keberadaan perkumpulan itu juga diharapkan bisa berkembang untuk pemberdayaan seperti membentuk koperasi yang mewadahi peternak hingga perajin sangkar.
“Seperti kita tahu, ada gantangan Sabtu Minggu ramai digelar. Tapi saya lihat belum ada satupun yang terdaftar di Kesbangpol. Makanya kami bergerak untuk memberi teladan biar nanti bisa mengakomodir semua kelompok sehingga memperkuat ekonomi juga,” terangnya.
Imam menambahkan pengurus yang dilantik hari ini adalah pengurus tingkat kabupaten. Secara bertahap, nantinya akan dilanjutkan dengan pembentukan pengurus di semua kecamatan.
“Selain Pak Sekda sebagai Dewan Pembina, Kepala DKK Hargiyanto juga kita tunjuk sebagai Dewan Penasehat. Harapan kami, nanti perkumpulan ini ke depan bisa menjadi organisasi seperti KONI atau DKDS begitu,” tandasnya.
Kegiatan pelantikan itu ditutup dengan pelepasan burung ke alam bebas secara serentak. Wardoyo