Beranda Umum Nasional Program Kemitraan Agribisnis Closed Loop Tingkatkan Kesejahteraan Petani

Program Kemitraan Agribisnis Closed Loop Tingkatkan Kesejahteraan Petani

Istimewa

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan petani,  Pemerintah melakukan program kemitraan agribisnis closed loop.

Closed loop merupakan model kemitraan agribisnis hulu sampai hilir yang dikembangkan dalam ekosistem berbasis digital, teknik budi daya good agricultural practices, sistem logistik yang baik, serta jaminan pasar dan harga yang bersaing oleh off taker.

Jumat (26/11/2021) kemarin, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang diwakili  Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Mohammad Rudy Salahuddin mengunjungi Kebun Edukasi Eptilu di Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat.

Melalui rilisnya ke Joglosemarnews dijelaskan, kunjungan tersebut bertujuan untuk memastikan program kemitraan closed loop telah berjalan dengan baik dan membawa manfaat bagi petani

Tempat tersebut merupakan lokasi pilot project pertama dalam pengembangan program kemitraan closed loop agribisnis hortikultura yang diinisiasi oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Pada kesempatan tersebut, dilakukan panen cabai rawit, kunjungan ke booth pameran produk petani closed loop yang menampilkan produk segar maupun produk olahan, dan diskusi dengan kelompok tani Eptilu.

Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Musdhalifah Machmud yang diwakili  Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura Yuli Sri Wilanti melaporkan bahwa sebanyak 22 petani sudah tergabung dalam program kemitraan tersebut, dengan total luas lahan 13 hektare.

Baca Juga :  Masa Darurat di Sumbar Diperpanjang Sampai 22 Desember,  Pemerintah Siapkan Rp 13 T

Setelah menjalani kemitraan selama kurang lebih satu tahun, pendapatan petani pun  meningkat rata-rata sebesar 10% hingga 15%.

Wakil Bupati Garut,  Helmi Budiman yang turut hadir dalam kesempatan tersebut berterima kasih kepada Pemerintah pusat yang menjadikan Kabupaten Garut sebagai lokasi pilot project pertama pengembangan program kemitraan closed loop.

Dijelaskan, sektor pertanian merupakan sektor unggulan dan memberikan kontribusi terbesar dalam PDRB Kabupaten Garut. Karena itu, diharapkan program kemitraan tersebut  dapat semakin mendorong perekonomian daerah dan menciptakan petani-petani milenial.

Dalam sesi dialog, salah satu petani menyampaikan bahwa program kemitraan closed loop telah memberikan banyak manfaat. Dengan bergabungnya petani dalam kemitraan ini, sudah ada kepastian harga dengan off taker, sehingga petani bisa fokus kepada budidaya.

Pada kunjungan tersebut juga dilakukan penyaluran KUR secara imbolis kepada tiga orang petani oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Selain itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Garut juga turut menyerahkan bantuan berupa satu unit mobil truk untuk pengiriman hasil panen petani closed loop Garut ke off taker dan antar daerah.

Baca Juga :  Perpol 10/2025 Dikritik Menyimpang dari Putusan MK, Komisi III: Justru Tegaskan Kepastian Hukum

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, anggota Komisi DPR RI Ferdiansyah serta stakeholder program kemitraan closed loop agribisnis hortikultura Kabupaten Garut,  yaitu perwakilan dari Kementerian Pertanian, PT BRI (Persero) Tbk, PT Pupuk Kujang, PT Kereta Api Logistik, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, PT Paskomnas Indonesia, PT East West Seed Indonesia, Mercy Corps Indonesia, dan PT Eden Pangan Indonesia. Suhamdani

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.