SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen meminta warga di wilayah rawan bencana menyusul potensi bencana hidrometeorologi dan dampak fenomena La Nina.
Bencana longsor dan banjir menjadi dua bencana yang berpotensi mengancam di situasi cuaca ekstrim saat ini.
Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Sragen, Danang Hermawan, menyampaikan dari hasil penelitian bersama Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi yang pernak dilakukan, potensi bencana longsor berisiko terjadi di Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo.
Di wilayah ini, terpetakan ancaman longsor dalam kategori sedang sampai tinggi. Kewaspadaan diperlukan mengingat ada sekitar 42 keluarga di wilayah radius rawan yang hingga belum mau dievakuasi.
Mereka juga enggan direlokasi dengan berbagai alasan. Karenanya, pihaknya terus melakukan upaya sosialisasi peringatan dini.
“Kami sudah memasang rambu-rambu peringatan dini dan jalur evakuasinya. Belum lama ini kami telah membentuk desa tangguh bencana di Musuk. Kami mengedukasi masyarakat untuk siap siaga,” paparnya kepada wartawan, kemarin.
11 Kecamatan Rawan
Sementara, Kepala Pelaksana Harian BPBD Sragen, Agus Cahyono mengatakan potensi bencana hidrometeorologi dan La Nina memang berpotensi terjadi di Sragen.
Atas kondisi itu, pihaknya terus berupaya memperkuat mitigasi dan sosialisasi kewaspadaan ke masyarakat.
Salah satunya dilakukan dengan membuat surat edaran ke semua OPD dan desa maupun kelurahan.
“Kami mengimbau setiap desa atau kelurahan membuat posko untuk kesiapsiagaan,” ujar dia.
Berdasarkan pemberitahuan dari BMKG, potensi bencana hidrometeorologi dampak La Nina yang terjadi adalah curah hujan tinggi disertai angin kencang. Kemudian ancaman banjir dan tanah longsor.
Untuk wilayah rawan banjir bisa terjadi di sekitar daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo dan beberapa anak sungai di 11 kecamatan di Sragen.
Sedangkan wilayah rawan longsor ada di Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo dan Desa Bukuran, Kecamatan Kalijambe. Wardoyo