Beranda Nasional Jogja Antisipasi Penularan Omicron, Disdik Sleman Evaluasi Lagi Soal PTM Terbatas

Antisipasi Penularan Omicron, Disdik Sleman Evaluasi Lagi Soal PTM Terbatas

Varian omicron. pixabay

SLEMAN, JOGLOSEMARNEWS.COM Sebagai langkah antipasi terhadap penularan Covid-19 varian Omicron, Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman memastikan, pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Kabupaten Sleman masih berjalan sama seperti sebelumnya.

Diketahui, sejauh ini PTM tidak dihentikan. Namun akan ada evaluasi dan kajian lebih dalam berkaitan penambahan frekuensi belajar tatap muka.

“Sekolah tatap muka sekarang kan masih terbatas. Kami akan evaluasi mendalam. Terkait dengan penambahan frekuensi PTM juga akan dikaji lagi,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Ery Widaryana, Sabtu (18/12/2021).

Menurut dia, dengan ditemukannya varian Omicron di Indonesia maka belajar luring di sekolah harus dilaksanakan lebih hati-hati dan menerapkan protokol kesehatan lebih ketat.

Hingga saat ini belum ada opsi pemberhentian belajar tatap muka di Kabupaten Sleman.

Artinya, pembelajaran tatap muka terbatas masih berjalan seperti sebelumnya.

Yaitu, siswa masuk ke sekolah dua kali dalam seminggu.

Baca Juga :  Talud Longsor di Bantul Rusak Dua Unit Rumah

Bagi siswa SMP maksimal belajar langsung di sekolah 3 jam. Bagi siswa SD 2 jam dan bagi murid TK maksimal satu jam belajar tatap muka di sekolah. Ketentuan tersebut masih berlaku.

Namun, tidak menutup kemungkinan akan dievaluasi.

“Kami akan melihat hasil perkembangan kasus Covid-19,” kata dia.

Lebih lanjut, Ery mengungkapkan, pembelajaran tatap muka di Sleman sudah dilakukan seratus persen untuk tingkat SD dan SMP.

Sementara, tingkat TK baru sekitar 170an sekolah atau 30 persen. Masih ada yang belum.

Namun, di semester baru tahun depan rencananya akan ditambah. Sudah ada beberapa sekolah TK yang mengajukan agar bisa membuka sekolah tatap muka ke gugus tugas covid-19.

Sesuai kalender akademik, di pekan ketiga Desember ini sekolah sudah selesai melaksanakan penilaian akhir tahun dan saat ini dalam proses pengisian rapor. Pembagian rapor rencananya dilakukan pada 23 Desember 2021.

Baca Juga :  Hujan Angin di Sleman, Pohon Bertumbangan, Rumah Roboh dan Baliho Ambruk

Setelah itu, siswa libur hingga 3 Januari. Ery mengatakan, pihak sekolah telah diminta berkoordinasi dengan orangtua agar selama masa liburan dapat memberikan anak penguatan karakter atau semacam ketrampilan.

Sehingga bisa mengisi waktu libur dengan hal yang positif.

www.tribunnews.com