SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kondisi jalan raya Sumberlawang- Gabugan hingga kini makin memprihatinkan. Kerusakan dan lubang jalan yang makin lebar membuat jalur alternatif antar kabupaten itu kian membahayakan.
Banyaknya lubang jalan yang lebar dan dalam kini makin sering memicu kecelakaan.
Pantauan JOGLOSEMARNEWS.COM , kerusakan terparah ada di titik Desa Bonagung dan Sumberlawang. Tak kurang dari 2 kilometer jalan di jalur itu kini kondisinya sudah makin parah.
Tak hanya berlubang, kontur jalan juga sudah bergelombang. Di beberapa titik kerusakan yang parah, warga sampai menandai dengan karung pasir dan drum sebagai peringatan bagi pengendara agar berhati-hati.
Kerusakan jalan itu dibenarkan Kepala Desa Bonagung, Suwarno. Ia tak menampik kondisi ruas jalan raya Sumberlawang-Tanon di wilayahnya memang sudah rusak dan berlubang.
Bahkan, kondisi lubang yang makin besar dan dalam makin sering memicu kecelakaan.
Selain pemotor terperosok, tak sedikit pengendara mobil yang terselip hingga terguling akibat gagal melewati lubang jalan.
Bahkan dari catatannya kini tiap tiga hari sekali hampir selalu ada kecelakaan di lubang jalan sepanjang Bonagung.
“Sering sekali kecelakaan di lubang itu. Dari truk tronton terguling, terperosok bahkan malam-malam pernah ada mobil Panther dari luar kota, jatuh ke dalam lubang jalan itu. Bannya dua-duanya langsung pecah,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Kamis (2/12/2021).
Salah satu warga Desa Mojopuro Sumberlawang, Mbah Gombloh (56) jug menyampaikan kerusakan jalan dan munculnya lubang itu memang sudah lama terjadi.
Namun hingga kini, kerusakan tak kunjung diperbaiki. Ironisnya, karena tiap hari banyak dilintasi kendaraan antar provinsi, lubang-lubang yang menganga makin hari makin parah.
“Sudah setahun lebih jalan di dekat saya itu rusak. Yang paling parah di Utara taman Pramuka. Di situ hampir semua ruas berlubang besar. Kasihan pengendara sampai kebingungan mau melintas,” ujarnya.
Mbah Gombloh menyebut sudah tak terhitung berapa banyak pengendara yang kecelakaan akibat terperosok jalan berlubang di wilayah itu.
Mereka mayoritas warga luar daerah yang tidak begitu hafal kondisi medan jalan yang rusak tersebut.
“Yang terakhir kemarin yang jatuh di jalan rusak berlubang itu ada 3 orang yang paling parah. Ada yang patah kaki dan tangan yakni orang Plupuh sama orang Jamus. Satunya lagi orang Sambirejo dan yang lainnya guru SD dan sejumlah pedagang sayur serta orang yang akan belanja ke pasar sumberlawang,” urainya.
Skala Prioritas Perbaikan
Terpisah, Kepala DPUPR Sragen, Marija melalui Kabid Bina Marga, Albert Pramono Susanto mengatakan jalan Sumberlawang-Tanon memang masuk kategori jalan kabupaten.
Ia tak menampik memang ada sejumlah ruas yang kondisinya sudah rusak dan berlubang. Terkait hal itu, nantinya penanganannya akan dilakukan dengan melakukan penambalan di titik-titik yang berlubang terlebih dahulu.
Hal itu karena kondisi anggaran yang tidak memungkinkan untuk dilakukan pembangunan jalan akibat anggaran yang masih banyak tersedot untuk penanganan Covid-19.
“Nanti akan kita upayakan menambal dengan anggaran pemeliharaan rutin. Nanti akan dilihat skala prioritas mana-mana spot yang memang sudah rusak agak parah dulu. Karena anggaran pemeliharaan rutin kota juga terbatas,” paparnya belum lama ini.
Dengan keterbatasan anggaran, penanganan jalan rusak juga terpaksa diurutkan dari yang dirasa darurat lebih dahulu.
“Nanti kita lihat, kalau memang sana masuk kategori yang darurat dan membahayakan, ya segera kita tangani Pak,” tandasnya. Wardoyo
