WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Pemkab Wonogiri memastikan tidak akan ada karamba sejenis karamba jala apung (KJA) di Waduk Pidekso Giriwoyo Wonogiri. Namun demikian potensi yang ada bakal dimaksimalkan.
Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Jekek, sebelum waduk diresmikan, mengatakan pihaknya bakal mengembangkan Waduk Pidekso yang kaya akan potensi. Pengembangan itu tidak akan dilakukan dengan asal-asalan. Namun juga lewat koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo.
Pihaknya pun sudah memiliki gambaran pengembangan dan pemaksimalan potensi Waduk Pidekso. Misalnya, tidak akan diperkenankan adanya karamba apung seperti di WGM.
“Karamba apung tidak kita perbolehkan, karena itu nanti bisa ada residu pakan yang bisa mempengaruhi kualitas air baku,” ujar Bupati.
Dilarang ada karamba di Waduk Pidekso meskipun ada potensi ekonomi dengan adanya karamba apung di sana. Potensi wisata yang bakal menggantikan hal tersebut.
Jekek menuturkan, sudah ada hitung-hitungan yang dilakukan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan (Bappedadan Litbang) dimana prospek air baku lebih bermanfaat ketimbang karamba apung.
“Kalau air baku kan tidak bisa dinilai secara ekonomis, tapi kan dari aspek kesehatan. Pemenuhan air bersih di masyarakat pasti ada dampak yang sangat luar biasa. Hal seperti ini yang akan kita kolaborasikan menjadi informasi yang utuh dan memahamkan masyarakat,” beber dia.
Tak bisa dipungkiri, Waduk Pidekso yang diresmikan Presiden Jokowi pada Selasa (28/12) lalu menyimpan banyak potensi. Mulai dari penyuplai air irigasi, penyuplai air baku, mereduksi banjir hingga pariwisata.
Menurut dia, wisata air bakal lebih menarik untuk didesain di sana. Selain itu juga adanya jogging track di sekitar waduk bisa digunakan masyarakat untuk berolahraga. Apalagi, fasilitas umum (fasum) yang ada di sana yang didesain sesuai kearifan lokal menambah daya tarik wisatawan.
Kapasitas air yang bisa ditampung Waduk Pidekso mencapai 25 juta meter kubik. Sementara potensi air baku mencapai 300 liter per detik. Bupati menuturkan, itu berbeda dengan WGM. Menurut dia Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di WGM baru berjalan di tahun ini.
“Kalau Waduk Pidekso konsepnya juga untuk menyediakan air baku untuk masyarakat kami,” kata Jekek. Aris