Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Fakta Baru di Balik Video Panas 25 Detik Sragen Bergoyang. Di Kos Novita, Ada 3 Nama Novita, Salah Satunya Ternyata…

Tangkapan layar rekaman video syur dan panas sepasang ABG berhubungan intim diintip dari lubang berjudul 25 Detik Seragen yang lagi heboh di media sosial. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus video adegan mesum dua pelajar di kos-kosan yang viral beberapa hari terakhir turut menyeret nama Kos-kosan Novita.

Ya, ternyata adegan intim yang direkam video itu dilakukan di salah satu kamar di kos-kosan yang beralamat di Mojomulyo, Sragen Kulon, Kecamatan Sragen itu.

Fakta lainnya, pemilik kos-kosan ternyata adalah seorang PNS. Dia diketahui bertugas sebagai tenaga pengajar di SDN Wonorejo 2 Kedawung, Sragen.

Tak hanya itu, si pemilik kos mengungkap fakta menarik. Sebab di kos yang diberi label Novita itu, ada 3 orang yang bernama Novita.

Salah satunya adalah nama putrinya yang kemudian diabadikan menjadi nama usaha kosnya.

“Novita bukan Lovita yang kost sini. Anak saya namanya juga Novita. Jadi yang ada di kost sini ada 3 nama Novita,” ujarnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , kemarin.

Wanita yang berprofesi sebagai PNS itu menuturkan harga sewa kamar kos miliknya memang terbilang cukup miring.

Sebab meski di wilayah perkotaan, harga sewa bulanan kamar kos tersebut tak sampai Rp 500.000.

“Kalau di sini, harga kosnya perbulan murah. Hanya Rp 300.000. Makanya sini kosnya isi terus,” papar perempuan PNS yang minta identitasnya disembunyikan itu.

Empunya kos itu juga menyampaikan sama sekali tak menduga jika ada salah satu penghuni kos dan berstatus siswi yang tega menodai dengan berbuat tak senonoh di kamar kosnya.

Ia pun buru-buru minta maaf dan sama sekali tak mengira jika ada penghuni kosnya yang senekat itu.

“Tidak nyangka mas kalau dia seperti itu. Bener-bener nggak tahu aku Mas. Maaf kalau ada seperti itu saya benar- benar gak tahu,” katanya.

Ia mengungkapkan selama hampir belasan tahun, usaha kosnya memang kebanyakan melayani penyewa dari kalangan siswi, mahasiswi hingga karyawati yang sudah bekerja.

Untuk penghuni siswi, biasanya mereka yang ditinggal merantau orangtuanya atau ibunya menjadi TKW.

“Banyak yang ibunya jadi TKW. Biasanya bayarnya kalau ibunya pulang. Nanti yang bayar ibunya, ada juga yang ibunya datang sendiri mbayar ke sini,” tuturnya.

Saat ditemui JOGLOSEMARNEWS.COM , PNS perempuan itu pun mengaku sangat malu dengan ulah salah satu siswi penghuni kosnya itu.

“Aku minta tolong ya Mas. Saya jangan difoto soalnya saya PNS. Saya usaha ini mati-matian kok kos ini cari uang,” paparnya.

Perempuan itu menuturkan usaha kos-kosan yang ia beri nama Kos Novita itu dirintis sejak 15 tahun silam. Selama ini, tempat kosnya hanya dibuka untuk penghuni perempuan saja.

Rata-rata yang ngekos di tempatnya, berstatus pelajar baik SMA maupun mahasiswa dan pekerja.

Selama belasan tahun berdiri, kosnya juga baik-baik saja dan tak pernah ada hal-hal tidak benar.

Sehingga insiden video mesum yang diduga dilakukan salah satu penghuni dengan pasangannya dan direkam video, diklaim sama sekali di luar sepengetahuannya.

Ia sama sekali tak mengira, jika ada penghuni yang tega berbuat tak pantas di kamar kosnya.

“Saya benar-benar nggak tahu kejadiannya. Saya jam 06.15 WIB sudah berangkat kerja. Baru pulang jam 14.15 WIB. Kalau ada yang nyolong-nyolong masuk ya saya nggak tahu. Saya baru dengar kabar ada video itu di kos-kosan ini, juga dari anak-anak kos yang bilang,” ujarnya.

Malu Setengah Mati

Kapasitas kamar di kos Novita ada 26 kamar. Karena khusus wanita, kos-kosannya selama ini sebenarnya sudah diberi aturan tidak boleh ada laki-laki masuk.

Namun, ia mengakui tidak bisa mengawasi dan mengontrol aktivitas penghuni selama 24 jam karena keterbatasan serta kesibukannya.

Menurutnya kos-kosan itu dibangun dengan menghabiskan dana hampir Rp 1 miliar. Dari 26 kamar yang disediakan, 20 kamar ada di bagian depan dan 16 sisanya di belakang.

“Saya bikin usaha kos-kosan ya cari makan Mas. Modal kos-kosan juga tidak sedikit mas. Hampir Rp 1 milyar waktu itu 15 tahun yang lalu,” tuturnya.

Penampakan Kos-kosan Novita di Mojomulyo Sragen yang jadi lokasi adegan mesum dua pelajar dan videonya viral beberapa hari lalu . Foto/Wardoyo

Sepengetahuannya, dari beberapa penghuni kos yang masih SMA, ia menduga siswi yang nekat mesum dengan pacarnya dan direkam itu berinisial N asal Karangmalang.

Bahkan, saking malunya, ia mengaku sempat syok berat dan menangis sendiri. Menurutnya insiden itu seakan menodai citra baik dari usaha kos-kosan yang dirintisnya sejak 15 tahun lalu dengan uang hampir Rp 1 miliar itu.

“Bener-bener nggak nyangka. Kadang saya nangis sendiri. Bocah kok kayak ngono (melakukan mesum) nang omahe wong. Kok ya kebangeten ngono lho. Kok iya mirang- mirangke, mbok iya pas kayak ngono wi (mesum) nang omahe dewe atau nang hotel kono bayar,” ucapnya geregetan.

Padahal, lanjutnya, kos-kosan miliknya sudah digaungkan sebagai kos khusus perempuan. Di papan depan juga sudah diberi peringatan laki-laki tidak boleh masuk kos.

Sepengetahuannya, siswi SMA yang beradegan mesum di kamar kosnya itu padahal selama ini menunjukkan perangai baik dan sopan.

“Kalau yang perempuan itu (L) baru 6 bulan kos di sini. Dia memang masih SMA. Tapi setahu saya, baik kok Mas orangnya. Dia orangnya juga bagus sopan santunnya. Apik (baik) kok dia. Makanya saya juga nggak nyangka kok bisa begitu (mesum),” imbuhnya.

Ketua RT 3/10, Mojomulyo, Sugimantoro (73) membenarkan Kos Novita memang ada di wilayah lingkungannya. Sepengetahuannya ada tiga tempat kos-kosan di RT-nya.

Namun soal video mesum viral 2 pelajar di kos-kosan Novita, ia mengaku malah belum mengetahui. Meski demikian, sejak awal pihaknya sudah mengingatkan kepada pemilik kos agar mengkhususkan kosnya kos putra atau putri sehingga tidak bercampur.

“Kemarin pas kumpul arisan, saya sampaikan mohon untuk kos-kosan ijin dari RT atau mengumpulkan foto copy tapi tidak ada yang kirim pemilik kosnya. Kemudian kos itu putri sendiri, putra sendiri. Aturan dari warga dan RT begitu. Lalu jam berkunjung maksimal jam 22.00 WIB,” tandasnya. Wardoyo

Exit mobile version