JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pondok pesantren memiliki potensi yang strategis untuk dikembangkan guna memberdayakan ekonomi dan keuangan masyarakat, termasuk inklusi keuangan.
Hal itu dikatakan oleh Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin dalam sambutaannya pada seminar nasional Edukasi dan Literasi Keuangan pada 9-10 Desember 2021, di Pondok Pesantren As-Shofa Tangerang Banten.
“Undang-undang No. 18/2019 tentang Pesantren telah menjadi inisiatif strategis dari Pemerintah untuk mengoptimalkan peranan Ponpes di Indonesia dalam memberdayakan ekonomi dan keuangan masyarakat, termasuk inklusi keuangan,” jelas Wakil Presiden.
Seminar tersebut dihadiri pula oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto selaku Ketua Harian DNKI yang juga menyampaikan sambutan kunci.
Dijelaskan Menko Airlangga, sebagaimana diamanatkan oleh Perpres No. 114/2020 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI), pelajar/santri, guru dan pengurus ponpes serta masyarakat sekitarnya, merupakan sasaran strategis untuk mendukung capaian target indeks keuangan inklusif sebesar 90% di 2024.
Dijelaskan, pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan di lingkungan Ponpes telah berlangsung intensif.
Hal itu dilakukan dengan mengimplementasaikan berbagai program melalui koordinasi Sekretariat DNKI dengan berbagai Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, hingga korporasi.
Kerja sama secara masif tersebut diharapkan dapat mendukung peningkatan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia.
“UMKM binaan Ponpes serta UMKM sekitar Ponpes dapat berperan sebagai motor penggerak ekonomi kerakyatan, ekonomi syariah, dan UMKM halal di Indonesia,” ujar Menko Airlangga, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.
Implementasi tersebut dilakukan dengan pengintegrasian secara inklusif melalui sektor keuangan digital yang adaptif, seperti dalam menghadapi pandemi Covid-19. Suhamdani