Beranda Daerah Sragen Keluarga Sekdes Sambiduwur Curiga Pelaku Pakai Alat Saat Memukuli. Desak Semua yang...

Keluarga Sekdes Sambiduwur Curiga Pelaku Pakai Alat Saat Memukuli. Desak Semua yang Terlibat Dihukum Sesuai Porsi!

Kondisi Sekdes Sambiduwur, IW, masih terbaring di RS Kasih Ibu Solo usai mengalami penculikan dan pengeroyokan, Rabu (29/12/2021). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Keluarga Sekretaris Desa (Sekdes) Sambiduwur, Kecamatan Tanon, Sragen berinisial IW (33) yang menjadi korban pengeroyokan mencurigai pelaku melakukan aksi penganiayaan tidak hanya dengan tangan kosong.

Karenanya mereka mendesak polisi mengusut tuntas dan segera menangkap pelaku untuk diproses secara hukum.

Kakak kandung Sekdes, NI (40) mengatakan dari luka yang dialami adiknya, ia curiga pelaku melakukan penganiayaan tak hanya dengan tangan kosong.

*Saya curiga dia bawa alat. Soalnya katanya yang dipukul pertama mata kiri, tapi hasil Rontgen menunjukkan ada pembengkakan di atas telinga di kepala. Rasanya enggak mungkin kalau hanya pakai tangan kosong mukulnya di mata sampai bengkak ke telinga begitu,” ujarnya usai menjalani pemeriksaan di Polsek Tanon, Rabu (29/12/2021).

Kecurigaannya juga didasarkan pada pukulan yang dirasakan di pelipis mata kanan. Padahal faktanya ada luka hingga keluar darah dari hidung dan kening.

“Saya rasa kalau hanya pakai tangan nggak mungkin juga sampai seperti itu,” ujar NI.

Terlebih, saat melakukan pemukulan, pelaku juga sempat melontarkan ancaman hendak menghabisi korban.

Karenanya, ia mendesak kepolisian segera menuntaskan penanganan kasus itu. NI meminta semua pelaku yang terlibat agar diproses sesuai porsi keterlibatannya dan dijerat dengan hukum yang berlaku.

Desakan itu dilontarkan lantaran akibat aksi pengeroyokan sadis itu membuat adiknya atau korban kini masih menjalani perawatan intensif di RS Kasih Ibu Solo.

“Dirawat sejak Senin malam sampai sekarang. Ini sudah tiga hari dirawat. Kemarin sudah dilakukan visum juga oleh petugas kepolisian. Harapan keluarga, pelaku dan komplotannya bisa dihukum sesuai porsinya masing-masing,” tandasnya.

Menurut kesaksian teman korban, BM (28) yang mengetahui kejadian, aksi penganiayaan dan pengeroyokan itu berlangsung hampir 30 menit.

Baca Juga :  Anggota DPR RI Sriyanto Saputro Kembali Kunjungi Sragen Dengan Menggelar Dialog Menyerap Aspirasi Masyarakat Bumi Sukowati

Sepengetahuannya, pelaku memukuli korban sembari melontarkan ancaman hendak menghabisi Sekdes muda usia itu.

“Waktu memukuli itu, pelaku sempat ngatain kalau kamu nggak lari kamu udah hancur di sana tadi. Habis itu sambil mukul, dia bilang lagi kamu mau ngetes Pake Dika (Bapaknya Suka) lalu mukul lagi. Setahu saya dipukuli lebih dari 3 kali,” ujarnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Rabu (29/12/2021).

BM yang malam kejadian diajak menemani korban, menuturkan tak cukup sampai di situ, pelaku juga sempat melontarkan ancaman lebih sadis.

Yakni akan menghabisi korban jika masih nekat melanjutkan hubungan dengan anaknya (kekasih korban).

“Ada ancaman lagi, apa tak enteki sisan piye (atau saya habisin sekalian bagaimana),” tutur BM.

Meski rekannya dipukuli bertubi-tubi di hadapannya, BM mengaku tak bisa berbuat banyak. Sebab malam itu dirinya dihadang oleh anak buah pelaku yang lain dan kalah jumlah.

Usai puas menghajar korban, pelaku dan tiga anak buahnya langsung kabur meninggalkan korban yang jatuh tersungkur penuh luka.

“Saat itu banyak darah keluar dari hidung dan pelipis yang bekas dipukuli. Sampai kena kaosnya. Langsung saya ajak pulang ke rumah. Paginya baru diperiksakan ke dokter dan dibawa ke rumah sakit oleh keluarga,” urai BM.

Kakak korban, NI menyampaikan saat mendapati wajah adiknya sudah lebam dan mengeluarkan darah, seketika pagi itu korban dibawa ke dokter lalu dilanjutkan ke RS Yakssi Gemolong.

Karena kondisi lukanya harus memerlukan Rontgen CT Scan, kemudian dirujuk ke RS Kasih Ibu Solo. Saat ini korban masih menjalani perawatan intensif di RS Kasih Ibu.

Baca Juga :  Sragen Ajukan Lima Proyek Strategis Demi Perkuat Ketahanan Pangan Nasional

“Lukanya di mata kiri, bagian wajah, dekat pelipis dan atas telinga sampai terjadi pembengkakan. Bahkan pagi harinya dari hidungnya masih keluar darah. Awalnya nggak ngaku, baru setelah saya tanya kenapa wajahnya nggak karuan, dia baru cerita habis dipukuli,” urai NI.

Saat dikonfirmasi, Kapolsek Tanon AKP Primadhana Bayu Kuncoro mewakili Kapolres AKBP Yuswanto Ardi membenarkan sudah menerima laporan dugaan penganiayaan yang dialami Sekdes Sambiduwur.

Laporan dilakukan oleh keluarga korban dan dalam aduannya, terlapornya adalah warga salah satu desa di Mondokan yang terindikasi kuat merupakan bapak dari pacar korban.

“Iya, sudah kami terima laporannya. Korban dilaporkan mengalami pemukulan sebanyak 3 kali oleh pelaku pakai tangan kosong. Kalau diculik kelihatannya nggak sampai begitu, tapi bahasanya diajak keluar lalu diduga dipukuli,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM .

Terkait kasus itu, Kapolsek memastikan sudah memeriksa saksi-saksi. Kemudian sudah dilakukan visum juga terhadap luka yang dialami korban.

“Ini masih proses penanganan,” ujarnya. Wardoyo