SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemkab Sragen mengeluarkan kebijakan menempel stiker di rumah warga yang kedapatan baru pulang dari perjalanan luar kota.
Kebijakan itu dilakukan untuk menandai warga pelaku perjalanan itu untuk menjalani isolasi mandiri guna memastikan tidak terpapar virus Covid-19.
Salah satu rumah yang dipasangi stiker adalah milik Yulianto Nugroho, warga Perumahan Purwo Asri, Kecamatan Karangmalang, Sragen.
Ia terdeteksi barusaja pulang dari tempat perantauannya di Papua. Rumahnya mendadak didatangi Bupati Sragen bersama Kapolres dan Dandim.
Jajaran pejabat Forkompida itu kemudian menempelkan stiker penanda di rumah Yuli.
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan pemasangan stiker itu merupakan kearifan yang digagas oleh Forkompida Sragen mengantisipasi aliran pemudik selama momen liburan Natal dan Tahun Baru ini.
Dengan pemasangan stiker itu, para Satgas Covid-19 dari tingkat RT hingga tingkat Desa nantinya akan lebih mudah melakukan pantauan terhadap pemudik.
“Kita telah jalankan intruksi Pak Mendagri dan Pak Kapolri, para pelaku perjalanan harus dipantau dan rumahnya dipasang stiker. Kita sedang lakukan identifikasi masing-masing rumah pelaku perjalanan di setiap desa dipasang stiker. Selanjutnya para pelaku perjalan pulang itu akan dilakukan random tes,” papar Bupati kepada wartawan.
Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi, menyampaikan data dari pintu terbang tol Solo-Ngawi, hingga saat ini sudah terpantau ada lonjakan pemudik sekitar 70 persen dari hari biasa.
Oleh sebab itu pihaknya mulai melakukan pemantauan ekstra ketat terutama terhadap pelaku perjalanan yang rumah alamatnya di Sragen.
“Sebenarnya kami bersama Pak Dandim, sejak seminggu sebelumnya sudah melakukan pantauan terhadap para pelaku perjalanan pulang, namun baru hari ini Kamis 23 Desember 2021 kita laksanakan pemasangan stiker bersama Forkopimda,” katanya.
Sementara, pelaku perjalanan Yulianto Nugroho menjelaskan sebelum pulang ke Sragen, dari tempat kerjanya di Papua sudah dilakukan swab, vaksin dan membawa surat keterangan sehat dari dokter setempat.
Menurut Yulianto, semua itu sudah dikondisikan oleh perusahaan tempat ia bekerja.
“Sebelum kami berencana akan pulang ke Sragen, dari pihak perusahaan kita bekerja sudah sejak dua hari sebelumnya memanggil saya untuk melakukan swab, vaksin dan minta surat keterangan sehat dari dokter. Kita berharap, semuanya berjalan lancar, aman dan sehat,” tutur Yulianto.
Meski demikian, ia menghormati kebijakan Pemkab menempelkan stiker itu. Hal itu semata-mata demi kesehatan dan kepentingan bersama. Wardoyo