Beranda Daerah Wagub Jabar Bongkar Tabiat Buruk Sosok Herry Wiryawan, Ustadz Ponpes di Bandung...

Wagub Jabar Bongkar Tabiat Buruk Sosok Herry Wiryawan, Ustadz Ponpes di Bandung yang Tega Perkosa 12 Santrinya Hingga Hamil. Ternyata Begini Kelakuan Aslinya

Tangkapan layar wajah Herry Wiryawan, guru pondok pesantren di Bandung yang Tega memperkosa 21 santriwatinya . Foto/Wardoyo

BANDUNG, JOGLOSEMARNEWS.COM – Mencuatnya kasus perkosaan biadab yang dilakukan ustadz pondok pesantren atau guru pengajar, Herry Wiryawan yang memperkosa 12 santriwatinya hingga hamil memantik reaksi keras dari publik.

Tidak hanya itu, kalangan Ponpes dan Pemprov Jabar juga mengutuk keras perbuatan biadab tersangka itu.

Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum membeberkan sosok HW (36), terdakwa pemerkosa belasan santriwati di Bandung, Jawa Barat memang sudah jauh dari tabiat lazimnya seorang pengasuh ponpes.

Dari informasi yang ia korek, sosok Herry sudah punya citra buruk di kalangan pengajar pesantren. Hal itu ia dapat dari hasil penelusurannya kepada sejumlah pihak.

“Ternyata memang saya bertanya kepada orang-orang yang kenal. Dia (HW) memang pernah pesantren, tapi enggak bener, terus dia berperilakunya tidak sama dengan komunitas pesantren yang lainnya,” kata Uu dalam keterangan pers, Kamis (8/12/2021).

Sementara itu, Ketua Forum Pondok Pesantren Kota Bandung Aceng Dudung mengatakan, pelaku HW kerap mengaku sebagai pimpinan atau pengurus dari Forum Pondok Pesantren Bandung dan Jawa Barat.

Berdasarkan keterangan yang ia terima, menurut Aceng, yayasan yang dikelola pelaku memiliki sekitar 30 santri.

“Menurut pengetahuan saya, dia itu sebagai pokja, tapi suka mengaku pimpinan (pondok pesantren). Yang jelas, oknum tersebut sebagai penunggu sekaligus pengelola rumah tahfidz di daerah Antapani. Mengurus santri lebih kurang 30,” kata Aceng saat dihubungi, Kamis.

Menurut Aceng, HW sering mengaku sebagai pimpinan forum untuk memudahkan berkomunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan.

Diduga hal itu dilakukan untuk memudahkan komunikasi, bahkan mengaku juga sebagai pengurus forum Ponpes di Jabar.

Aceng mengutuk keras perbuatan pelaku dan meminta aparat penegak hukum memberi hukuman berat.

Ia pun berharap kejadian itu tidak memberikan citra negatif terhadap pesantren.

“Saya mengutuk keras atas oknum pesantren yang melakukan pelecehan seksual terhadap santriwati. Saya merasa prihatin terhadap kejadian ini, terutama masyarakat yang sudah begitu baik mengamanahkan kepada pesantren. Tapi sekali lagi, kasus ini jarang sekali terjadi (di lingkungan pesantren),” ujar Aceng.

Menurut Aceng, rencananya Kementerian Agama Jawa Barat akan mengadakan rapat koordinasi untuk menyikapi kasus tersebut.

“Nanti kita akan mengadakan kumpulan dengan seluruh pesantren. Saya komunikasi dengan Kemenag, mungkin minggu ini akan mengadakan rakor dengan seluruh pesantren dan akan ada pembinaan dari Kemenag,” kata dia.

www.tribunnews.com

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.