Beranda Daerah Wonogiri Akhirnya PTM SMA Wonogiri Boleh Dilaksanakan Full 100 Persen, Begini Saran Dinas...

Akhirnya PTM SMA Wonogiri Boleh Dilaksanakan Full 100 Persen, Begini Saran Dinas Pendidikan Jateng

PTM
Pelaksanaan PTM di Kecamatan Purwantoro Wonogiri. Dok. Kodim 0728

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Akhirnya pembelajaran tatap muka atau PTM SMA Wonogiri boleh dilaksanakan full 100 persen. Pihak dinas pendidikan Jateng selanjutnya memberikan saran bagi sekolah yang akan menerapkannya.

Untuk diketahui bahwa berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri yang diteken pada 21 Desember 2021 lalu, sekolah atau satuan pendidikan di daerah yang masuk di PPKM level 1 dan 2 bisa menggelar PTM terbatas dengan kapasitas 100 persen dari ruang kelas. Durasi atau lama belajar maksimal enam jam per hari.

Meski begitu, ada sejumlah ketentuan yang harus dipenuhi agar PTM dengan kapasitas 100 persen ruang kelas bisa dilakukan. Misalnya, vaksinasi dosis kedua yang menyasar tenaga kependidikan sudah di atas 80 persen. Untuk vaksinasi dosis dua bagi masyarakat lansia sudah di atas 50 persen.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Jawa Tengah Sunarno mengatakan bedasarkan rambu-rambu yang ada di SKB, Wonogiri sudah memenuhi syarat untuk menggelar PTM 100 persen kapasitas ruangan. Karena itu SMA/SMK sederajat di Kota Sukses sudah diizinkan menggelar PTM 100 persen per Senin (3/1)

“Berdasarkan rapat yang sudah digelar di Wonogiri, memang sudah dipersilahkan untuk itu,” terang Sunarno Senin (3/1/2022).

Dia menerangkan, berdasarkan aturan di SKB empat menteri, dalam satu hari PTM 100 persen digelar maksimal enam jam. Meski begitu, secara teknis di lapangan, pihaknya menyarankan agar PTM menggunakan sistem shift.

Baca Juga :  ASN Ngantor 3 Hari Seminggu, Fix! Negeri Ini Milik Abdi Negara

“Walaupun boleh 100 persen, pelaksanaannya bisa shift pagi dan siang. Barangkali dalam pelaksanaannya di kelas hanya 50 persen. Itu kan lebih aman, untuk jaga-jaga juga,” terang dia.

Dicontohkan, pembagian shift itu dengan pembagian jumlah siswa yang masuk. Misalnya bagi siswa nomor absen 1-18 mengikuti sesi pertama di pagi hari. Sisanya, bisa mengikuti PTM di siang hari. Dengan begitu seluruh siswa tetap bisa mengikuti PTM 100 persen dan juga lebih meminimalkan potensi penularan Corona di sekolah.

Sunarno menuturkan, selama PTM terbatas digelar di SMA/SMK di Wonogiri berjalan dengan mulus. Tidak ada catatan khusus yang diberikan oleh pihaknya.

“Tidak ada kasus juga. Kalau ada kasus, disetop dulu selama 14 hari di sekolah itu. Tapi selama ini tidak ada catatan. Lancar, baik dan aman,” ujar dia.

Meski begitu, Sunarno meminta agar seluruh pihak di sekolah untuk menerapkan prokes secara ketat. Fasilitas penunjang penerapan prokes di sekolah misalnya tempat mencuci tangan dinilai sudah memadai.

PTM 100 persen dengan pembagian shift atau sesi juga sudah dimulai di SMA/SMK di Kota Sukses. Misalnya yang dilakukan di SMA Negeri 1 Wonogiri.

Kepala SMA Negeri 1 Wonogiri Endang Sunarsih mengatakan PTM 100 persen sudah digelar di sekolah tersebut. Dalam satu hari, seluruh siswa sudah bisa menikmati PTM.

Baca Juga :  Cara Mengurus Sertifikat Tanah Elektronik dan Prosedur Penggantian dari Sertifikat Fisik

“Tetapi dibagi dua shift. 50 persen sesi pagi dan 50 persen sesi siang. Nanti akan kita lakukan evaluasi,” kata dia.

Wakil Kepala Sekolah (Wakas) Kurikulum SMA Negeri 1 Wonogiri Slamet Widodo menambahkan, pembagian sesi dilakukan sesuai dengan nomer absen. Nomor absen 19-36 mengikuti sesi pertama dan selanjutnya di sesi PTM dilakukan oleh siswa nomor absen 1-18.

“Saat PTM diiikuti siswa absen 19-36, yang absen 1-18 ikut PJJ dari rumah, sistemnya blended. Nanti gantian juga di sesi berikutnya, jadi pelajarannya nyambung terus,” ujar dia.

Slamet menuturkan, siswa yang mengikuti PTM di sesi pertama menjalani pelajaran enam jam pelajaran yang tiap jamnya terdiri dari 45 menit. Sementara itu, siswa yang mengikuti sesi kedua mengikuti empat jam pelajaran. Aris