SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Riwayat dua pasar legendaris di Sragen, yakni Pasar Nglangon dan Pasar Joko Tingkir dipastikan tamat tahun ini.
Hal itu menyusul rencana Pemkab menjadikan kawasan itu sebagai sentra bisnis terpadu Sragen Utara.
Perombakan itu dimaksudkan untuk merubah wajah Sragen Utara sekaligus mengikis stigma negatif yang selama ini membayangi dua pasar tersebut.
Dua pasar itu selama ini dinilai banyak disalahgunakan untuk aktivitas maksiat seperti prostitusi terselubung dan perjudian.
“Pasar Nglangon dan Pasar Joko Tingkir ada sekelompok masyarakat menyalahgunakan menjadi tempat maksiat. Kami akan bongkar itu semua pada tahun ini,” papar Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati sampaikan ketika Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal RKPD 2023 di Aula Sukowati Setda Sragen, Selasa (25/1/2022).
Bupati mengatakan pembongkaran dua pasar itu sudah menjadi program prioritas program 2022.
Jika sentra bisnis itu sudah berdiri, maka pengembangan dilanjutkan di wilayah selatan rel kereta api menjadi kawasan permukiman.
Selain itu, Pemkab juga menargetkan penuntasan pembangunan Mal Pelayanan Publik (MPP) dan pembangunan SDN unggulan di setiap kecamatan.
Lantas pembangunan Rumah Sakit tipe D di Tangen, pembangunan jembatan gilirejo, perbaikan jalan dalam program lainnya yang linier dengan RPJMD Sragen menjadi target berikutnya.
“Tahun ini pula Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) akan menyerahkan bangunan The New Kemukus kepada Pemkab Sragen,” lanjut Bupati.
Yuni mengaku dengan citra baru ini, Kemukus sudah sukses merubah citra yang dulu sempat jelek karena ritual menyimpang yang dilakukan pada pengunjung.
Sementara itu, PLT Kepala Bappeda Litbang Sragen, Dwiyanto menambahkan dari acara ini diharapkan seluruh SKPD dapat linier dengan RPJMD yang sudah ditetapkan di Perda Kabupaten Sragen.
Selain itu, Dwiyanto melanjutkan kegiatan ini juga guna menentukan arah agar pada 2023 fokus pemerintah bersih, pelayanan publik bisa diadopsi sesuai dengan rencana kerja dari semua SKPD yang mengarah pada RPJMD.
Dalam hal ini, dirinya menyampaikan ada lima fokus. Pertama ialah pemantapan tata kelola pemerintahan berbasis teknologi, kedua peningkatan kualitas pelayanan dasar masyarakat.
Selanjutnya percepatan pertumbuhan ekonomi, percepatan penanganan kemiskinan dan pengangguran serta terakhir peningkatan kualitas pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup. Wardoyo