SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Menyusul kematian Septi Handayani (34) warga Ngabean RT 17, Desa Bumiaji, Kecamatan Gondang, Sragen, Minggu (8/1/2022) pagi, pihak Puskesmas Gondang akhirnya menggelar fogging atau pengasapan.
Puluhan rumah di dua RT di desa itu disemprot massal oleh petugas dari Puskesmas. Kepala UPTD Puskesmas Gondang, dr Dedi Ari Saputra mengatakan fogging dilakukan untuk merespon permohonan warga di wilayah tersebut.
Namun sebenarnya sejauh ini belum ada diagnosa pasti terkait kasus meninggalnya ibu dua anak di Bumiaji yang oleh keluarga dan warga disebut mengarah pada DB tersebut.
“Sampai hari ini, kami belum menerima feed back dari rumah sakit kalau itu DB. Sejauh ini di Gondang juga belum ada kasus positif DB. Tapi kemarin karena warga menghendaki, akhirnya kami lakukan,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Rabu (12/1/2022).
Dedi menambahkan fogging dilakukan untuk dua RT di sekitar radius tempat tinggal keponakan anggota DPRD Sragen, Tono tersebut.
Ia mengimbau untuk mencegah potensi DB, warga diharapkan proaktif melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara rutin dan serentak.
Terpisah, Kades Bumiaji, Budiyono membenarkan ada 2 RT di desanya yang difogging pada Selasa (11/1/2022). RT tersebut adalah RT 18 dan RT 19 yang berada di dekat tempat tinggal Septi.
Menurutnya, saat ini masih ada sekitar 3 warga di lingkungan itu yang menjalani perawatan. Meski belum ada keterangan resmi, warga menduga ketiganya termasuk almarhumah terserang DB.
Hal itu didasarkan pada gejala yang dialami mereka yang di mengarah pada demam tinggi dan penurunan trombosit secara drastis.
Tono, legislator Partai Nasdem asal Kebonromo, Ngrampal itu menguraikan awalnya almarhumah di keponakannya dilaporkan mengalam ia gejala demam tinggi dua hari lalu.
Sempat dirawat ke salah satu klinik di Pilangsari Ngrampal sehari semalam, kondisinya kemudian menurun. Lalu dirujuk ke RS Mardi Lestari Sragen sebelum akhirnya gagal terselamatkan.
“Gejalanya trombositnya menurun drastis dan demam tinggi,” terangnya.
Dari keterangan yang ia peroleh, almarhumah mengarah terkena demam berdarah. Pasalnya sebelumnya warga di lingkungan sekitar sudah banyak yang terjangkit DB dengan gejala serupa.
Bahkan, saat ini masih ada beberapa warga yang sebagian anak-anak, juga mengalami gejala yang sama.
“Info dari warga setempat, banyak yang kena DB di situ sejak Desember kemarin. Banyak yang dirawat inap, tapi Alhamdulillah bisa sembuh. Semua gejalanya trombosit turun drastis,” terangnya. Wardoyo