SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kementerian Pertanian didesak untuk segera mengambil kebijakan menyusul hama tikus yang merajalela dan menewaskan banyak petani.
Di Sragen, tercatat sudah 22 petani meregang nyawa terkena setrum jebakan tikus yang dipasang di sawah. Belum adanya solusi yang efektif membasmi tikus menjadi alasan klasik para petani terpaksa menggunakan setrum meski berisiko mengancam keselamatan.
Atas fenomena itu, anggota Komisi B DPRD Jawa Tengah asal Sragen, Mukafi Fadli mendesak Kementerian Pertanian untuk segera bertindak atas maraknya hama tikus dan banyaknya korban jiwa dari petani.
“Terkait setrum jerat tikus yg sudah mematikan 22 orang di Sragen, kami berharap Kementan segera menetapkan status darurat penanganan jerat listrik tikus. Nyawa lebih penting,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (10/1/2022).
Artinya, Kementerian, Pemkab dan stake holder terkait harus serius untuk melarang secara bertahap penggunaan jebakan tikus beraliran listrik.
Kemudian perlu dibuat aturan dan turun lapangan untuk konsisten melakukan pengawasan.
Legislator asal PKB itu juga meminta agar dilakukan pengadaan burung hantu secara massif.
Untuk menjaga itu, payung hukum yang tegas berupa Perda larangan perburuan hewan predator yang dilindungi juga sangat diperlukan.
“Implikasinya burung hantu harus jadi hewan yang dilindungi di Sragen,” jelasnya.
Mukafi juga menyoroti peran PLN agar tidak menutup mata terkait banyaknya kasus kematian petani akibat jebakan tikus. Menurutnya PLN juga punya tanggungjawab terkait masalah itu.
Lantas, pihak kepolisian diharapkan menggencarkan sosialisasi terutama perihal ancaman pidana bagi petani yang memasang setrum jebakan listrik.
“Meski faktanya tetep aja masih pada pasang, tapi kalo ini sudah kategori darurat harusnya pemerintah dan PLN bisa melakukan sesuatu yang mendesak,” tandasnya.
Setidaknya, jika pun jerat listrik terpaksa harus digunakan, agar bisa diupayakan bertegangan rendah sehingga tidak berisiko kepada keselamatan maupun mematikan manusia.
“PLN mungkin juga bingung mau melarang karena nggak ada acuan buat larangan penggunaan setrum listrik buat tikus,” ujarnya.
Menurut legislator yang akrab disapa Lilik itu, solusi tercepat yang harus dilakukan adalah pemberian pembasmi tikus dan alatnya biar bisa efektif.
Kemudian digalakkan cara gropyokan secara serentak di semua wilayah utamanya yang sudah terdeteksi banyak hama tikus.
Inovasi Pembasmi Tikus
Kementerian diharapkan bisa membantu daerah dengan menganggarkan bantuan obat pembasmi secara massif dan gratis.
Inovasi dan teknologi pembasmi tikus diminta jangan hanya mandek di teori saja tapi harus segera, aplikatif dan efektif serta aman bagi lingkungan maupun petani.
“Ini momentum yang tepat untuk kembali ke pola gotong-royong,” tandasnya.
Terpisah, Sekda Sragen, Tatag Prabawanto yang ditunjuk bupati sebagai pelaksana tugas (PLT) Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan kembali menyerukan agar petani segera berhenti memakai perangkap setrum jebakan tikus.
Pasalnya meski diklaim efektif menekan hama hal itu sangat berbahaya bagi keselamatan jiwa.
“Saya selaku PLT Kadistan Ketapang minta kepada masyarakat mohon berhenti menggunakan setrum listrik untuk membasmi tikus. Karena sudah banyak korban dan sangat membahayakan. Baik pemasang maupun orang lain,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM .
Tatag menegaskan jika memang membutuhkan pembasmi tikus, dinas siap menyediakan.
Berapapun kebutuhan, petani diharapkan bisa mengajukan permohonan dan dinas pun siap memberikan sesuai kebutuhan.
“Berapa pun kami siap memfasilitasi, buat permohonan kebutuhan. Kami akan siapkan dan segera akan kami berikan,” jelasnya.
Pernyataan itu dilontarkan menyusul rentetan kasus kematian petani akibat kesetrum jebakan tikus. Hingga kini, tercatat sudah 22 petani Sragen yang tewas kesetrum perangkap tikus beraliran listrik di sawah.
Terbaru, petani sekaligus petugas pengairan asal Dukuh Kayen, Patihan, Sidoharjo, Hadi Sukarno (62) tewas di sawahnya sendiri pada Rabu (4/1/2022) malam. Sementara hari ini, Senin (10/1/2022) siang Mentan Syahrul Yasin Limpo dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke Sragen. Wardoyo